LUWU UTARA, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/7/2020) malam merendam ribuan rumah warga termasuk rumah jabatan (rujab) Bupati Luwu Utara.
Pascabanjir bandang, sebanyak 4.930 rumah terendam lumpur dan 14.483 orang mengungsi ke beberapa titik, termasuk Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Bupati Luwu Utara bersama warga lainnya mengungsi ke kantor bupati, ini dikarenakan rumah jabatan (Rujab) terkena banjir lumpur setinggi 2 meter yang merendam seluruh isi fasilitas dalam rujab.
Baca juga: Banjir Bandang Luwu Utara, Gubernur Sulsel Fokus Penyelamatan dan Logistik
Menurut Indah Putri Indriani, akibat banjir yang merendam rujab bupati, semua dokumen, berkas-berkas penting seperti Ijazah, SK dan lainnya tak ada satupun yang terselamatkan.
“Yang ada sedikit pakaian itupun di bagian-bagian atas, kendaraan roda dua dan empat semua ikut terendam,” kata Indah saat dikonfirmasi, Jumat (17/7/2020) dini hari.
Sementara menurut Indah, kondisi pengungsi di setiap titik pengungsian mulai mengalami sakit dan trauma seperti flu dan demam.
“Tentu ini menjadi perhatian khusus apalagi masih dalam kondisi ada potensi penyebaran Covid-19, meskipun Luwu Utara sebenarnya dalam beberapa waktu terakhir ini sudah melandai dan sudah menjadi zona kuning, tetapi saya kira itu menjadi tantangan dan kami sudah meminta kepada rekan-rekan di Dinas Kesehatan yang terbagi dalam beberapa posko untuk mulai kembali membagikan masker mengingat warga banyak yang kehilangan masker akibat banjir,” ucap Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.