Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ibu-ibu Demo Minta Sekolah Dibuka Saat Pandemi, Bupati Sebut Aksi Suruhan dan Kepala Sekolah Dipanggil

Kompas.com - 17/07/2020, 05:35 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah ibu-ibu dengan membawa anaknya yang masih SD melakukan aksi unjuk rasa menuntut aktivitas belajar mengajar di sekolah segera dibuka.

Aksi tersebut dilakukan di depan SD yang berlokasi di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada Senin (13/7/2020).

Dalam orasinya, para ibu-ibu tersebut menganggap ketika sekolah lama diliburkan justru membuat anaknya terampas pendidikannya.

"Kalau tetap diliburkan, anak-anak kami terampas pendidikannya. Kami takut anak kami bodoh," ucapnya.

Bahkan jika tuntutannya tak dipenuhi, mereka mengancam akan memindahkan anaknya dari sekolah tersebut.

"Jika sekolah ini diliburkan, kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain." kata salah seorang ibu yang mengenakan kerudung merah.

Baca juga: Ibu-ibu Bawa Anaknya Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Bupati Pamekasan: Itu Suruhan

Sementara itu salah seorang warga, Mustofa mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena selama empat bulan libur sekolah anak-anak hanya menghabiskan waktu dengan bermain.

"Wali murid kesal karena libur sekolah terlalu lama. Mereka mendesak agar sekolah diaktifkan kembali," ungkap Mustofa.

Bupati sebut hanya demo suruhan

Menanggapi aksi protes yang dilakukan para ibu-ibu tersebut, Bupati Pamekasan Baddrud Tamam justru menuding mereka hanya demo suruhan.

Tudingannya itu berdasarkan rekaman video yang memperlihatkan adanya mobilisasi terhadap wali murid saat mengikuti rapat di sekolah sebelum aksi tersebut dilakukan.

"Demo itu suruhan. Saya punya bukti videonya," ujar Baddrud di Kantor DPRD Pamekasan, Kamis (16/7/2020).

Untuk menindaklanjuti aksi protes itu, Badrud mengaku akan segera memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.

Sementara terkait tudingan rekayasa yang disampaikan bupati, Kepala SDN Tebul Barat Abu Hasan justru mengaku tidak mengetahui.

Menurutnya, sebagai kepala sekolah dirinya hanya berusaha menampung aspirasi dari wali murid.

"Saya tidak tahu kalau demo itu suruhan. Saya akan jelaskan apa adanya jika dipanggil bupati," kata Abu Hasan saat dihubungi.

Baca juga: Viral, Video Ibu-ibu Unjuk Rasa di Depan SD, Tuntut Sekolah Dibuka Kembali

Alasan pandemi

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Ahmad Zaini mengatakan, alasan sekolah masih diliburkan justru demi kebaikan bersama.

Pasalnya, di tengah kondisi pandemi corona saat ini jika sekolah tidak diliburkan justru beresiko terhadap potensi penularan corona.

Terlebih lagi, pemerintah pusat sudah memutuskan untuk sementara tidak menganjurkan sekolah dilakukan dengan cara bertatap muka.

Sebagai solusinya, aktivitas belajar mengajar dilakukan secara daring.

"Saya hargai aspirasi masyarakat karena situasi pandemi sangat melelahkan dan mengkhawatirkan terhadap masa depan anak," ujar Ahmad Zaini.

Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com