Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tuntut Pembukaan SD Diduga Suruhan, Bupati Pamekasan akan Panggil Kepala Sekolah

Kompas.com - 16/07/2020, 21:59 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Aksi puluhan ibu-ibu membawa anaknya berdemonstrasi di depan SDN Tebul Barat, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Senin (13/7/2020), membuat geram Bupati Pamekasan Baddrud Tamam.

Baddrud akan memanggil Kepala SDN Tebul Barat untuk meminta keterangan lengkap tentang aksi puluhan ibu-ibu dan siswa berseragam lengkap itu.

Sebab, Badrud menyebut aksi itu tak murni dilakukan wali murid. Aksi itu disuruh pihak tak bertanggung jawab.

"Demo itu suruhan. Saya punya bukti videonya," ujar Baddrud kepada di Kantor DPRD Pamekasan, Kamis (16/7/2020).

Baddrud mengaku memiliki bukti rekaman video yang memperkuat tuduhan itu.

Baca juga: RSUD Pamekasan Tak Ajukan Tunjangan Tenaga Medis ke Kemenkes, Ini Alasannya

Dalam rekaman itu terlihat seorang laki-laki dan perempuan membahas demonstrasi di depan sekolah tersebut. Video itu diperlihatkan kepada wartawan.

Tapi, Baddrud melarang wartawan merekam ulang video itu.

Dalam video itu, terlihat seorang perempuan mengaku dirinya tak diundang datang ke sekolah tersebut. Hanya wali murid yang diundang ke sekolah.

Tapi, perempuan itu mengaku disuruh datang oleh seseorang.

"Saya hanya disuruh datang tidak diberi undangan. Hanya wali murid yang diundang karena hari Senin kemarin sekolah dibuka lagi," kata perempuan dalam video itu.

 

Siap dipanggil bupati

Sementara itu, Kepala SDN Tebul Barat Abu Hasan mengaku tak tahu jika unjuk rasa tersebut direkayasa.

Sebagai kepala sekolah, ia hanya menampung aspirasi para wali murid yang berkumpul di depan SDN Tebul Barat.

"Saya tidak tahu kalau demo itu suruhan," kata Abu Hasan saat dihubungi.

Abu mengaku siap dipanggil Bupati Pamekasan Baddrud Tamam.

"Saya akan jelaskan apa adanya jika dipanggil bupati," kata Abu Hasan saat dihubungi.

Baca juga: Cerita Kakek 72 Tahun Kumpulkan 2.900 Telur Penyu dalam Sebulan, Dijaga sampai Menetas

Abu Hasan mengaku ditekan Camat Pengantenan untuk meminta maaf melalui media massa terkait kejadian itu.

"Harus minta maaf bagaimana saya jadi bingung," ungkapnya.

Video demonstrasi viral

Sebuah video memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya, menggelar unjuk rasa di sebuah sekolah dasar (SD) di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, viral di media sosial.

Dalam video itu, ibu-ibu membawa anak mereka yang mengenakan seragam lengkap dan menyandang tas.

 

Ibu-ibu itu mendesak kepala sekolah memulai aktivitas belajar mengajar di sekolah di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Mereka tak ingin sekolah diliburkan terus menerus. Sejumlah ibu-ibu yang menggelar demonstrasi terlihat ditemui salah satu guru dari sekolah tersebut.

Salah satu ibu bahkan mengancam akan mengeluarkan anaknya jika sekolah tak memulai aktivitas belajar mengajar.

Ia akan memindahkan anaknya ke sekolah yang siap menggelar aktivitas belajar mengajar.

Baca juga: Ibu-ibu Bawa Anaknya Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Bupati Pamekasan: Itu Suruhan

"Jika sekolah ini diliburkan, kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain." kata salah seorang ibu yang mengenakan kerudung merah. Protes ibu-ibu bukan tanpa alasan.

Selama sekolah diliburkan, anak-anak mereka sibuk bermain. Pendidikan jarak jauh yang diprogramkan pemerintah juga tak pernah dilakukan.

"Kalau tetap diliburkan, anak-anak kami terampas pendidikannya. Kami takut anak kami bodoh," imbuhnya disertai sorakan ibu-ibu lainnya.

(Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com