Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Akui Pandemi Covid-19 Ganjal Realisasi Janji Kampanyenya

Kompas.com - 16/07/2020, 18:30 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui pandemi Covid-19 menghambat realisasi janji kampanyenya yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Ia menuturkan, dari hasil analisa banyak proyek strategis yang terpaksa digeser tahun depan lantaran terhambat pandemi ini.

Ia mencontohkan, banyak proyek alun-alun daerah yang terkendala, hingga proyek masjid Al Jabar yang mesti terhenti.

Baca juga: Warga Miskin di Jabar Naik 500.000 Jiwa Selama Pandemi, Ridwan Kamil Tidak Terkejut

"Jadi banyak program pemerintah yang harus digeser ke 2021. Akibatnya target saya makin lambat dengan Covid ini. Tapi nyawa kan urusan pertama. Pokoknya dengan Covid mah saya gak bisa 100 persen saja secara angka," ungkap Emil, sapaan akrabnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).

Dengan situasi saat ini, kata dia, ia mesti berkomunikasi dengan DPRD Jabar untuk kembali menyelaraskan target kinerjanya.

"Itu sudah kami siapkan tinggal kami komunikasikan. Artinya RPJMD itu targetnya pasti akan berkurnag. Entah dari 10 disepakati 7, dari 100 jadi 60, itu pasti ada," kata dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingatkan Pembagian Daging Kurban Harus Door to Door

Sementara itu disinggung soal arahan Presiden Joko Widodo soal penyerapan anggaran, Emil menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia minus empat persen karena terdampak pandemi. Data itu ia dapati saat menghadiri rapat bersama Presiden kemarin.

Emil menuturkan, minimnya serapan anggaran disebabkan banyak program kegiatan yang terhenti karena pandemi.

Bahkan, kebijakan work from home bagi aparatur sipil negara di Jabar dinilai tak efektif jika diukur melalui indikator kinerja. Akibatnya, anggaran belanja daerah tak terserap maksimal.

"Setelah kita evaluasi WFH ini tidak produktif juga sebagai indikator kinerjanya. Jadi artinya penugasannya kurang produktif, bahwa fisik WFH benar tapi pekerjaan kan. Salah satunya penyerapan anggaran kita nih yang masih belum maksimal. Memang ada beberapa dinas yang enggak bisa ke lapangan melakukan belanja maksimal," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com