Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Bawa Anaknya Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Bupati Pamekasan: Itu Suruhan

Kompas.com - 16/07/2020, 17:20 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Bupati Pamekasan Baddrud Tamam menuding aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah ibu-ibu di depan SDN Tebul Barat, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Senin (13/7/2020), adalah rekayasa.

Baddrud mengatakan, aksi yang menuntut sekolah kembali dibuka itu disuruh oknum tak bertanggung jawab.

Baddrud memiliki bukti rekaman video memperlihatkan seorang laki-laki dan perempuan yang membahas aksi tersebut.

"Demo itu suruhan. Saya punya bukti videonya," ujar Baddrud kepada di Kantor DPRD Pamekasan, Kamis (16/7/2020).

Baddrud memperlihatkan bukti itu kepada wartawan. Tapi, ia melarang video itu direkam ulang.

Baca juga: Ibu-ibu Bawa Anaknya Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Ini Tanggapan Disdik Pamekasan

Dalam video itu, terlihat seorang perempuan mengaku dirinya tak diundang datang ke sekolah tersebut. Hanya wali murid yang diundang ke sekolah.

Tapi, perempuan itu mengaku disuruh datang oleh seseorang.

"Saya hanya disuruh datang tidak diberi undangan. Hanya wali murid yang diundang karena hari Senin kemarin sekolah dibuka lagi," kata perempuan dalam video.

Kepala sekolah dipanggil

Baddrud berjanji memanggil Kepala SDN Tebul Barat. Ia akan meminta keterangan terkait aksi tersebut.

 

Sementara itu, Kepala SDN Tebul Barat Abu Hasan mengaku tak tahu jika aksi unjuk rasa tersebut direkayasa.

Sebagai kepala sekolah, ia hanya menampung aspirasi para wali murid yang berkumpul di depan SDN Tebul Barat.

"Saya tidak tahu kalau demo itu suruhan. Saya akan jelaskan apa adanya jika dipanggil bupati," kata Abu Hasan saat dihubungi.

Abu Hasan mengaku ditekan Camat Pengantenan untuk meminta maaf melalui media massa terkait kejadian itu.

"Harus minta maaf bagaimana saya jadi bingung," ungkapnya.

Baca juga: Kalau Andalkan Belajar Online Seperti di Kota, Kami di Pedalaman Tidak Bisa

Sekolah belum dibuka

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Ahmad Zaini menegaskan, aktivitas belajar tatap muka belum bisa dilakukan.

Zaini banyak menerima tuntutan agar sekolah dibuka kembali. Tapi, keputusan menutup sekolah itu sesuai dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama.

"Saya hargai aspirasi masyarakat karena situasi pandemi sangat melelahkan dan mengkhawatirkan terhadap masa depan anak," ujar Ahmad Zaini.

Zaini menambahkan, selama belum ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat, maka aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan secara daring.

 

Video demo viral di media sosial

Sebuah video memperlihatkan sejumlah ibu-ibu dan anaknya, menggelar unjuk rasa di sebuah sekolah dasar (SD) di Desa Tebul Barat, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, viral di media sosial.

Dalam video itu, ibu-ibu membawa anak mereka yang mengenakan seragam lengkap dan menyandang tas.

Ibu-ibu itu mendesak kepala sekolah memulai aktivitas belajar mengajar di sekolah di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Mereka tak ingin sekolah diliburkan terus menerus. Sejumlah ibu-ibu yang menggelar demonstrasi terlihat ditemui salah satu guru dari sekolah tersebut.

Baca juga: Viral, Video Ibu-ibu Unjuk Rasa di Depan SD, Tuntut Sekolah Dibuka Kembali

Salah satu ibu bahkan mengancam akan mengeluarkan anaknya jika sekolah tak memulai aktivitas belajar mengajar.

Ia akan memindahkan anaknya ke sekolah yang siap menggelar aktivitas belajar mengajar.

"Jika sekolah ini diliburkan, kami akan memindahkan anak kami ke sekolah lain." kata salah seorang ibu yang mengenakan kerudung merah. Protes ibu-ibu bukan tanpa alasan.

Selama sekolah diliburkan, anak-anak mereka sibuk bermain. Pendidikan jarak jauh yang diprogramkan pemerintah juga tak pernah dilakukan.

"Kalau tetap diliburkan, anak-anak kami terampas pendidikannya. Kami takut anak kami bodoh," imbuhnya disertai sorakan ibu-ibu lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com