Sementara itu, Kepala SDN Tebul Barat Abu Hasan mengaku tak tahu jika aksi unjuk rasa tersebut direkayasa.
Sebagai kepala sekolah, ia hanya menampung aspirasi para wali murid yang berkumpul di depan SDN Tebul Barat.
"Saya tidak tahu kalau demo itu suruhan. Saya akan jelaskan apa adanya jika dipanggil bupati," kata Abu Hasan saat dihubungi.
Abu Hasan mengaku ditekan Camat Pengantenan untuk meminta maaf melalui media massa terkait kejadian itu.
"Harus minta maaf bagaimana saya jadi bingung," ungkapnya.
Baca juga: Kalau Andalkan Belajar Online Seperti di Kota, Kami di Pedalaman Tidak Bisa
Sekolah belum dibuka
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Ahmad Zaini menegaskan, aktivitas belajar tatap muka belum bisa dilakukan.
Zaini banyak menerima tuntutan agar sekolah dibuka kembali. Tapi, keputusan menutup sekolah itu sesuai dengan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agama.
"Saya hargai aspirasi masyarakat karena situasi pandemi sangat melelahkan dan mengkhawatirkan terhadap masa depan anak," ujar Ahmad Zaini.
Zaini menambahkan, selama belum ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat, maka aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan secara daring.