Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga yang Anaknya Tidak Lulus PPDB Segel Pintu Masuk SMP 10 Padang

Kompas.com - 16/07/2020, 17:20 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Puluhan warga menyegel pintu masuk gerbang utama SMPN 10 Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/7/2020) akibat 11 orang anak dekat sekolah tidak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP.

Di depan pintu dipajang sebuah karton yang bertuliskan atas nama Masyarakat dan Pemuda Sekolah Ditutup Sementara Waktu.

Selain itu, puluhan warga memadati pintu gerbang dan tidak memperbolehkan orang masuk ke sekolah.

Baca juga: Jelang Pilkada, Buku LKS untuk SMP Bergambar Wali Kota Padang

Salah seorang perwakilan warga Iwan (44) mengatakan ia hanya menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap 11 orang anak warga sekitar.

Warga meminta agar anak-anak tersebut dapat masuk SMPN 10 Padang karena tinggal di sekitar sekolah.

“Kami hanya menyampaikan aspirasi warga, mudah-mudahan ini diterima dan anak kami dapat bersekolah,” ujar Iwan.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Pungli Sekolah saat Proses PPDB di Banyumas

Sebelas anak-anak tersebut tidak lulus PPDB karena kalah bersaing dengan siswa lain, kendati rumahnya lebih dekat ke sekolah.

"Ini karena ada sistem umur, dimana yang lebih tua diluluskan dibandingkan yang masih kecil. Anak-anak warga kita tidak lulus karena umurnya masih kecil," jelas Iwan.

Akibat peristiwa itu, Camat Kuranji Eka Putra Buhari mendatangi warga dan kemudian melakukan musyawarah.

Gara-gara umur "kurang tua"

Eka mengatakan sebelumnya pihak sekolah tidak dapat menerima anak tersebut karena sekolah sudah tidak cukup lagi fasilitas daya tampung.

“Ini biasa saja, ini aspirasi adanya anak masyarakat sekitar yang tidak diterima akibat aturan PPDB , sebab ada aturan nilai, aturan umur dan aturan zona,” ujar Eka.

Sebelas anak-anak itu, kata Eka masuk zona sekolah, namun umurnya belum cukup.

Dari musyawarah tersebut telah dicarikan jalan keluar yang bisa diterima semua pihak.

“Tadi hasil rapatnya memang ada kekurangan dari sekolah seperti bangku dan fasilitas belajar, ini yang akan kita bicarakan bagaimana nantinya,” ujar Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com