Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Miskin di Jabar Naik 500.000 Jiwa Selama Pandemi, Ridwan Kamil Tidak Terkejut

Kompas.com - 16/07/2020, 15:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik Jawa Barat merilis pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Jawa Barat mengalami kenaikan sekitar 544.3000 jiwa, dari 3,38 juta jiwa (6,82 persen) pada September 2019 menjadi 3,92 juta jiwa (7,88 persen) pada Maret 2020.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tak terkejut. Sebab, pandemi Covid-19 berdampak pada semua lini kehidupan.

Ia menuturkan, penambahan jumlah warga miskin baru di Jabar berasal dari 40 persen warga rawan miskin yang terdampak Covid-19.

Baca juga: Kami Orang Miskin, Belum Punya Uang untuk Pengobatan Anak..

"Pertama tidak kaget, oleh Covid-19 semua terdampak. Jadi si miskin baru itu dia datang dari perbatasan. Kan dulu miskin lamanya 25 persen, yang rawan miskin itu di 40 persen gara-gara Covid-19 jatuh ke kelompok itu," ujar Emil, sapaan akrabnya di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).

Emil mengatakan, Pemprov Jabar telah berupaya menyiapkan langkah antisipasi agar jumlah warga miskin tak bertambah.

Salah satunya, menyiapkan program jaring pengaman sosial sebagai instrumen meningkatkan daya beli.

"Nah solusinya dua. Satu bansos, kedua sudah 50.000 yang miskin baru ini yang dipekerjakan. Ada datanya, melalui pembangunan padat karya di desa. Jadi itu strategi kedua yang jatuh (warga kelompok miskin baru), agar diserap untuk proyek padat karya," ungkapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Ingatkan Pembagian Daging Kurban Harus Door to Door

"Minimal selama Covid-19 dengan dana belanja pemerintah sampai Desember dia bisa hidup menjadi karyawan atau buruh dari pekerjaan fisik yang padat karya. itu salah satu yang konkret, kalau butuh data nanti saya kasih," jelasnya.

 

Seperti diketahui, selain adanya peningkatan jumlah warga miskin baru di Jabar, BPS juga merilis data garis Kemiskinan (GK) Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 2,82 persen dari Rp. 399.732,- per kapita per bulan pada September 2019 menjadi Rp. 410.988,- per kapita per bulan.

Peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi bukan makanan. Secara total peran komoditi makanan GK sebesar 73,43 persen. Angka ini naik jika dibanding keadaan September 2020 yang sebesar 73.23 persen.

Gini ratio Jabar

Sementara nilai gini ratio mengalami peningkatan yakni dari 0,398 menjadi 0,403. Jika dilihat berdasarkan wilayah, nilai gini ratio di perkotaan maupun perdesaan menunjukkan kecenderungan meningkat.

Gini ratio di perkotaan naik menjadi 0,412 dari 0,408 pada periode sebelumnya begitu pula di perdesaan mengalami kenaikan dari 0,318 menjadi 0,325.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com