LUWU UTARA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP), Basuki Hadimuljono curiga ada yang aneh di hulu Sungai Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Pasalnya, luapan sungai tersebut membawa sedimen pasir segar, bukan pasir lapuk sebagaimana material banjir bandang pada umumnya.
"Ini adalah pasir segar makanya jika diinjak enggak jeblos dan ini lain dari biasanya. Banjir bandang pada umumnya membawa lumpur atau pasir yang sudah lapuk bukannya pasir segar," kata Basuki saat memantau kerusakan akibat banjir bandang di atas jembatan Sungai Masamba, Sulawesi Selatan, Kamis, (16/7/2020).
Baca juga: Anak dan Bayi Pengungsi Banjir Bandang Masamba Harus Tidur di Lantai Tanpa Selimut
Dalam kunjungannya, Basuki meninjau bantaran Sungai Masamba, Sungai Rongkong dan Sungai Radda.
Material yang terbawa banjir bandang yang kini memenuhi tiga sungai tersebut, diminta Basuki agar segera dibersihkan.
"Saya perintahkan agar sedimen di tiga sungai ini segera dibersihkan paling lambat hingga hari minggu" kata Basuki.
Banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7/2020) malam. Akibat musibah ini, sebanyak 21 orang tewas dan 56 orang lainnya hilang.
Baca juga: BERITA FOTO: Diterjang Banjir Bandang, Masamba Luwu Utara Porak Poranda
Air bah yang membawa lumpur dengan ketinggian hingga 2 meter membuat sejumlah rumah terendam sehingga puluhan ribu warga Luwu Utara terpaksa mengungsi.
Lumpur yang dibawa banjir ini juga menutup Jalan Trans Sulawesi di Luwu Utara. Ruas jalan itu hingga kini masih belum bisa dilalui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.