Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata 64 Kepala Sekolah SMP Negeri di Riau: Biarlah Kami Enggak Gunakan Dana BOS, Kami Ingin Hidup Tenang...

Kompas.com - 16/07/2020, 10:32 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seluruh kepala sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mengundurkan diri dari jabatannya.

Sebanyak 64 kepala sekolah yang mengundurkan diri ini, terjadi akibat ketidaknyamanan dalam mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Mereka mengaku kerap diganggu dalam penggunaan dana BOS, yang dilakukan oknum.

Baca juga: Imbas 64 Kepsek SMP Negeri se-Indragiri Hulu Mundur Serentak, lIjazah Siswa Terancam Tak Ditandatangani

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Inhu Ibrahim Alimin mengatakan, para kepala sekolah memilih mengundurkan diri karena ingin hidup tenang.

"Jadi mereka bilang ke saya gini, kira-kira boleh enggak pak dana BOS itu tidak kami digunakan. Lalu saya bilang kenapa? Mereka bilang salah satunya itu (diganggu), biarlah kami enggak gunakan dana BOS, karena kami ingin hidup tenang katanya. Dari pada kami gunakan dana BOS kami dipanggil-panggil gitu mereka," kata Ibrahim kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (16/7/2020).

Baca juga: Mengaku Diperas Penegak Hukum Soal Dana BOS, 64 Kepsek SMP Pilih Jadi Guru Biasa

Dia menambahkan, para kepala sekolah merasa dianggap bersalah dalam menggunakan dana BOS.

Meski begitu, Ibrahim meminta para kepala sekolah tetap bekerja seperti biasa. Karena, di sekolah masih banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan, seperti penandatanganan ijazah dan rapor siswa.

"Saya harap mereka tetap bekerja seperti biasa sampai keluar surat pembebasan tugas dari Bupati Inhu (Yopi Arianto). Apalagi, kita baru masuk sekolah tahun ajaran baru 13 Juli 2020 kemarin di masa pandemi Covid-19 ini. Tentu harus mengatur anak-anak menerapkan protokol kesehatan," kata Ibrahim.

Baca juga: 64 Kepala SMP Mundur, Kejaksaan Bantah Pernah Periksa Kepala Sekolah

 

64 kepsek SMP Negeri di Indragiri Hulu serempak mengundurkan diri

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 64 orang kepala sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mendadak kompak mengundurkan diri.

Kabar pengunduran diri 64 kepala sekolah ini dibenarkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten, Inhu Ibrahim Alimin saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

 

"Ya betul, ada 64 kepala sekolah SMP yang mengundurkan diri," ujar Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, pada Selasa kemarin ada 6 orang kepala sekolah SMP yang mewakili datang ke Dinas Pendidikan Inhu.

Baca juga: Gara-gara Tak Nyaman Kelola Dana BOS, 64 Kepala Sekolah di Riau Mundur, Ini Penjelasannya

Mereka saat itu membawa map dalam jumlah banyak yang berisi surat pengunduran diri.

"Dalam audiensi menyatakan bahwa mereka semua mengundurkan diri. Saya selaku Kepala Dinas sangat terkejut, karena kita baru masuk sekolah SMP pada 13 Juli 2020 kemarin di masa pandemi Covid-19 ini. Kemudian, ada ijazah-ijazah dan rapor yang harus ditandatangani," sebut Ibrahim.

Ibrahim kemudian bertanya kepada perwakilan kepala sekolah mengenai alasan pengunduran diri tersebut.

"Alasan mengundurkan diri, karena mereka mengaku merasa terganggu dan tidak nyaman mengelola dana bos. Sementara mereka mengelola dana bos kan tidak banyak. Ada yang dapat Rp 56 juta, Rp 53 juta dan ada Rp 200 juta per tahun," kata Ibrahim.

Baca juga: 64 Kepala SMP Mundur karena Diperas Penegak Hukum, Disdik Lapor Bupati

Minta jadi guru biasa

Menurut Ibrahim, para kepala sekolah merasa tidak nyaman dan meminta menjadi guru biasa.

Ibrahim mengatakan, surat pengunduran diri 64 kepala sekolah itu sudah diterima.

Namun, belum diputuskan apakah disetujui atau tidak.

"Apakah disetujui Bupati untuk pembebasan tugas itu tergantung pada Bupati nanti. Makanya saya sampaikan ke mereka jaga kondusifitas. Kemudian, sebelum keluar surat pembebasan tugas, saya mohon kepada mereka agar tetap bekerja, karena kasihan anak-anak kita. Tapi itu tergantung mereka lagi," kata Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com