Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim Ibu Saat Melahirkan, Begini Kronologinya

Kompas.com - 16/07/2020, 09:37 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial EK, warga Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, harus menelan pil pahit saat melahirkan, Minggu (12/7/2020).

EK berusaha sendirian melahirkan bayi yang masih prematur di rumahnya.

Ia berusaha mengeluarkan bayi dari dalam perutnya. Namun, usahanya itu justru membuat kepala bayi tertinggal dalam rahim.

Kapolsek Kewapante, Iptu Margono pun menjelaskan konologis peritiwa memilukan itu.

Margono menerangkan, Sabtu (11/7/2020), sekitar pukul 08.00 Wita, ibu bayi mengikuti acara di rumah milik saudara di kampungnya. 

Baca juga: Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim Saat Ibu Berusaha Melahirkan Sendirian

Pukul 19.00, ibu itu pulang ke rumah. Ia berjalan kaki sambil menggendong anaknya yang berusia 3 tahun. 

Jarak dari tempat acara ke rumah itu diperkirakan 500 meter. Kondisi jalan tanjakan. 

Setibanya di rumah, ibu itu mengeluh sangat kecapean. 

Kemudian, sekitar pukul 20.00, ibu ini pergi ke toilet untuk buang air kecil. 

Karena terlalu lama, anak kandungnya memanggil tetapi tidak menyahut. Ia juga melarang anaknya tidak mengikuti. 

Pada pukul 02.00, ia kembali ke toilet hendak buang air kecil. Namun, bukan buang air kecil, ia malah melahirkan. 

"Karena panik, ia langsung menarik tubuh bayinya. Sayangnya, bayi keluar tanpa kepala," terang Margono, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis pagi. 

Margono menuturkan, ibu itu pun menyimpan tubuh bayi dalam plastik merah dan digantung di atap WC. 

Baca juga: Bayi dengan Kepala Tertinggal di Rahim Lahir Prematur, Ibu Kelelahan Jalan Kaki

Keesokan harinya, sekitar pukul 06.30, ia langsung ke Watublapi untuk menemui bidan desa. 

Pukul 08.05, sang ibu dan bidan desa ke Puskesmas Hewokloang dan langsung mendapat pertolongan medis. 

"Di puskesmas, tenaga medis pun mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim," ujar Margono. 

Margono mengatakan, pukul 10.00 Wita, ibu dan bidan desa kembali ke kampung halaman di Kajowair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com