Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Perempuan Tanpa Busana yang Ternyata Anaknya Tersebar, Dosen Uncen: 302 Orang Akan Saya Laporkan

Kompas.com - 16/07/2020, 09:01 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dosen Universitas Cenderawasih (Uncen) Marinus Yaung geram dengan penyebar video perempuan tanpa busana di belakangnya saat webinar.

Ia berjanji akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Marinus bahkan telah mendata ratusan orang yang akan ia laporkan terkait penyebaran informasi yang tak benar dari kasus tersebut.

"Sampai hari ini sudah 302 orang yang akan saya laporkan dan belum ada yang minta maaf," tutur Marinus.

Baca juga: Perempuan Tanpa Busana Muncul di Belakangnya Saat Webinar, Ini Klarifikasi Dosen Uncen

Berawal muncul perempuan tanpa busana, ternyata anaknya

Ilustrasi rapat onlineshutterstock Ilustrasi rapat online
Kasus ini berawal ketika Marinus menjadi pembicara dalam sebuah webinar yang mengusung tema "Mengapa Isu Papua Diinternasionalisasi", Senin (13/7/2020).

Tiba-tiba seorang perempuan tanpa busana yang ternyata adalah anak Marinus muncul di belakangnya.

Foto tangkapan layar dan video tersebut pun tersebar secara cepat. Beberapa pengunggah menyebutkan, perempuan di belakang Marinus adalah pekerja seks komersial (PSK).

Baca juga: Tampilan Wapres Maruf Amin Dipenuhi Coretan Saat Webinar, Rektor UIN Malang: Kita Akan Usut

Ilustrasi hukumShutterstock Ilustrasi hukum

Tak terima anaknya diserang

Marinus merasa geram lantaran banyak narasi tak benar yang beredar.

Ia telah mengklarifikasi bahwa perempuan tersebut adalah anaknya yang duduk di kelas 4 SD.

"Ini anak perempuan saya, dan dia baru habis mandi sore di rumah kontrakan saya di Jakarta Timur, dan mau ganti pakaian. Jadi namanya juga anak-anak, langsung nyosor saja ketika saya lagi ikut webinar siaran langsung dari rumah," tulis Marinus di akun Facebook-nya.

Marinus merasa tak terima jika pengunggah menyerang anaknya.

"Pembangunan narasi yang sangat buruk sekali, ini pembunuhan karakter, kalau hanya menyerang saya tidak apa-apa, tapi ini juga menyerang anak saya," kata Marinus.

Dia menyebut hal ini sebagai pembunuhan karakter.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Tersebar hingga luar negeri, akan polisikan penyebar

Ilustrasi Rapat Onlineshutterstock.com Ilustrasi Rapat Online
Ia makin kecewa setelah mengetahui video dan gambar tangkapan layar tersebut tersebar hingga ke luar negeri.

Ada beberapa kerabatnya di luar negeri yang mengonfirmasi hal tersebut.

"Saya lihat ini sudah terlalu masif menyebar, cuma adik-adik yang di Amerika dan Eropa sudah langsung telepon saya tanya itu benar atau tidak, saya mengapresiasi mereka telepon langsung dan klarifikasi," kata dia.

Marinus menegaskan akan membawa kasus itu ke ranah hukm.

Ia juga berkonsultasi dengan Cyber Crime Mabes Polri untuk melacak penyebaran informasi tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com