Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Risma di Pemakaman Kepala DP5A Surabaya: Terima Kasih Sudah Memberikan Semuanya

Kompas.com - 16/07/2020, 06:45 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak kuasa menahan tangis dalam memberikan sambutan saat prosesi pemakaman Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Chandra Oratmangun.

Chandra meninggal pada Senin (13/7/2020). Kepala DP5A itu sempat dinyatakan positif Covid-19.

Namun, sebelum meninggal Chandra dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil dua tes swab lanjutan.

Risma mengenakan pakaian serba hitam saat menghadiri pemakaman yang dilakukan Tempat Pemakaman Umum Keputih, Surabaya, Rabu (15/7/2020).

Seperti dikutip dari Surya.co.id, Risma terlihat tak mampu mengendalikan emosinya. Ia terlihat lemas.

Baca juga: Kepala DP5A Surabaya Meninggal, Risma: Tuhan Menyayangi Bu Chandra

Saat memberikan sambutan, Risma tak kuasa menahan tangis. Lututnya goyah. Risma harus memegang kursi untuk bisa berdiri tegak.

"Terima kasih sudah memberikan semuanya," kata Risma sambil sesegukan.

 

Suara Risma terdengar parau. Tangis kesedihan itu tak terbendung saat melepas kepala dinas yang dinilai tangguh dan cekatan tersebut.

Bagi Risma, Chandra Oratmangun memiliki banyak jasa dalam melayani masyarakat Surabaya. Chandra sudah belasan tahun mengabdi di lingkungan Pemkot Surabaya.

Beberapa pejabat Pemkot Surabaya terlihat menahan Risma agar tetap kuat berdiri.

"Terima kasih Bu Chandra, terima kasih Bu Chandra," kata Risma dengan suara parau.

Kepala DP5A Kota Surabaya Chandra OratmangunDok. Pemkot Surabaya Kepala DP5A Kota Surabaya Chandra Oratmangun

Risma sempat lemas dan tak sadarkan diri di lokasi pemakaman. Sejumlah pejabat Kota Surabaya harus membopong Risma ke mobil dinasnya.

Kenang sosok Chandra Oratmangun

Sebelum pemakaman, Risma menyampaikan keterangan kepada wartawan di dapur umum Balai Kota Surabaya.

Risma mengaku kehilangan Chandra yang dianggap sebagai sosok istimewa.

"Beliau meninggalkan kami semua dalam kondisi yang sangat baik," kata Risma.

Risma juga menceritakan momen penunjukkan Chandra sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK). Saat itu, Risa sengaja memiilih Chandra Oratmangun yang memiliki loyalitas tinggi.

Baca juga: Risma Tak Karantina Mandiri meski 2 Kadis Pemkot Surabaya Positif Covid-19, Ini Penjelasannya

"Beliau adalah Kepala Dinas PMK perempuan pertama di Surabaya, mungkin di dunia," kata Risma.

Perjalanan karir Chandra Oratmangun di lingkungan Pemkot Surabaya juga tak bisa dianggap enteng. Chandra Oratmangun dinilai tekun dan tulus mengemban tugas dan tanggung jawab.

Bahkan, Risma tak pernah melihat almarhum cemberut dalam menjalankan tugas. Setiap tugas yang diberikan selalu dikerjakan dengan maksimal.

"Saya juga sangat yakin, beliau adalah orangtua, ibu, dan istri yang baik. Kami tahu betul karena juga ditunjukkan melalui kinerjanya selama ini. Bu Chandra selalu di ingatan kami," kata Risma.

 

Sebelumnya diberitakan, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, Chandra sempat dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu.

Tapi, setelah menjalani dua kali tes swab, Chandra dinyatakan negatif Covid-19. Hasil diagnosa terakhir, Chandra disebut menderita penyakit pneumonia methicillin-resistant s aureus (MRSA).

Baca juga: Risma Pimpin Operasi Penertiban Masker: Yang Sakit Sudah Ribuan, Jangan Ditambah Lagi

Sejak terinfeksi Covid-19 hingga meninggal, Chandra telah dirawat intensif selama dua hingga tiga minggu.

"Infonya sempat (menggunakan ventilator)," kata Febri saat dihubungi, Senin.

(Kontributor Surabaya, Ghinan Salman|Editor: Robertus Belarminus/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Video Tangis Tri Rismaharini Pecah Saat Pemakaman Chandra Oratmangun di TPU Keputih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com