Padahal, lokasi TPAS Galuga berada di Kabupaten Bogor dan jumlah sampah yang diproduksi warganya jauh lebih banyak.
Oleh sebab itu, kata dia, pada pembahasan bahwa lahan tersebut akan terus dikembangkan melalui perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Dalam hal ini, luasan penggunaan hingga kepentingan untuk warga sekitar harus juga diprioritaskan karena sampai saat ini belum diselesaikan.
"Sementara begitu. Di satu sisi, yang kita punyakan 3,7 hektare, yang Kota Bogor itu 38,7 hektare. Kita bahas silang hak dan kewajibannya. Termasuk kepentingan warga sekitar. Itu belum semua, baru akan kami bahas dan kami kaji," ungkapnya.
Selain itu, Anwar menambahkan, pihaknya juga sedang dalam proses mempersiapkan rencana pembangunan Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Nambo, Klapanunggal, yang belum rampung.
Sebab, TPPAS Nambo harus molor yang diperkirakan baru bisa digunakan sampai 2023 mendatang.
Tak ayal, hingga kini belum ada tempat lain bagi Pemkab Bogor untuk lokasi pembuangan akhir sampah.
"Ini persiapan. Kan berakhir PKS itu 31 Desember 2020, mau diperpanjang sampai lima tahun ke depan. (Galuga) tetap jadi TPPAS kita, kalau di (TPPAS) Nambo itu masih jauh lah. Belum siap itu, 2022 juga sepertinya belum. Kemungkinan itu di 2023 lah, masih jauh. Sedangkan produksi sampai kita kan banyak juga," kata dia.
Baca juga: Pasar Cibubur Produksi Satu Ton Sampah Plastik dalam Sebulan
Dia menyebut, perjanjian kerja sama dengan Pemkot Bogor sedianya akan berakhir 31 Desember 2020 mendatang.
Setelah ini, lanjut dia, akan ada rapat lanjutan terkait hal ini. Ia sendiri memperkirakan proses drafting selesai pada Agustus mendatang, sehingga bisa dibawa ke persetujuan DPRD Kabupaten Bogor pada bulan Oktober.
"Nah, di November-Desember itu posisinya di penataan PKS. Sembari juga kita lihat respons masyarakat sekitar dalam prosesnya. Pertimbangan kita jelas, karena Nambo belum selesai, produksi sampah masih," tukasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.