Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral 3 Wanita Joget TikTok di Zebra Cross, Dilakukan Setiap Lampu Merah Menyala

Kompas.com - 16/07/2020, 06:00 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAMUJU, KOMPAS.com – Video aksi nekat tiga wanita berjoget TikTok di sebuah zebra cross sambil menghibur pengendara dan pengguna jalan di perempatan lampu merah Kota Mamuju, Sulawesi Barat, viral di berbagai media sosial.

Semula hanya tiga wanita yang berjoget ria menarik perhatian pengendara. Namun, sejumlah pengendara yang terhibur malah turut meramaikan aksi joget dengan cara bergabung dengan ketiga wanita tersebut di jalan raya.

Sejumlah pengendara memang merasa terganggu, tetapi tak sedikit mengaku terhibur di tengah cuaca panas jalan raya.

Baca juga: Dicopot karena Video TikTok Tari Ular di Atas Meja, Kadis Bondowoso Turun Jadi Staf


Aksi joget TikTok tersebut dilakukan setiap kali lampu merah menyala di perempatan jalan Kota Mamuju, Senin (13/7/2020).

Aksi nekat ketiga perempuan ini semula hanya disaksikan pengendara yang berhenti di perempatan lampu merah.

Belakangan, banyak warga sekitar yang merasa terhibur ikut merapat dan berkumpul di sekitar traffic light.

Sejumlah pengendara bahkan memilih memarkir kendaraannya sambil bergabung dengan ketiga wanita tersebut.

Tak ada sound system tak menghalangi aksi nekat wanita ini.

Dengan menggunakan musik dari ponsel, mereka menikmati suasana joget di hadapan ratusan pasang mata pengendara dan warga sekitar.

Ketiga wanita yang larut dalam irama musik TikTok tersebut tampak larut dan tak memedulikan situasi di sekitarnya.

Baca juga: Kadis Bondowoso Dicopot karena Video TikTok Tari Ular di Atas Meja Bersama Perempuan

Sejumlah pengendara memang merasa terganggu lantaran aksi mereka dinilai membahayakan lalu lintas. Namun, tak sedikit pengendara malah terhibur. Alasannya, aksi itu hanya dilakukan saat lampu merah menyala.

Saat lampu hijau, mereka buru-buru menepi ke jalan sambil mempersilakan pengendara lewat.

Kasat Lantas Polresta Mamuju AKP Kemas Idil Fitri mengatakan, perilaku seperti ini sangat membahayakan dan mengganggu kepentingan umum. Joget TikTok di jalan raya dinilai hanya untuk mencari sensasi.

Zebra cross dan persimpangan lampu pengatur lalu lintas, jelas Kasat Lantas, bukan tempat bermain dan bercanda, melainkan tempat mengatur arus lalu lintas pengendara dan pejalan kaki agar tidak memicu kemacetan.

“Video ketiga wanita tersebut juga kita sudah save dan rencananya akan kita panggil terkait aksinya mengganggu warga di jalan raya,” jelas AKP Kemas Idil Fitri.

Kasat Lantas Polresta Mamuju berharap tindakan itu tidak lagi dilakukan ketiga wanita tersebut dan warga Kota Mamuju lainnya karena perilaku nekat sangat membahayakan diri dan pengguna jalan lain.

Menurut Kemas, polisi kesulitan menjerat ketiga wanita tersebut lantaran tidak bisa dikategorikan sebagai pelanggaran lalu lintas karena ketiga wanita tersebut tidak menggunakan kendaraan.

Ketiga wanita di Kota Mamuju hanya melakukan aksi joget di perempatan jalan yang mengganggu pengendara.

Kemas mengatakan, dalam waktu dekat, ia akan melakukan pemanggilan ketiga wanita tersebut guna memberikan bimbingan agar tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com