Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perbatasan RI-Malaysia Sulit Dapat BBM, Orang Sakit Terpaksa Ditandu 20 Km

Kompas.com - 15/07/2020, 19:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Aprem menjelaskan, Pesawat AT 802 V - GWNL milik Pelita Air Service adalah transportasi udara satu-satunya yang disiapkan pemerintah pusat untuk suplai BBM subsidi jenis premium dan solar ke wilayah Krayan, yang terealisasi tahun 2018.

Pesawat ini dikontrak untuk membawa BBM sekitar 3-4 ton per hari melalui jalur penerbangan Bandara Juwata Tarakan menuju ke Bandara Yuvai Semaring di Krayan.

Sejak masuknya BBM subsidi, kebutuhan untuk kendaraan masyarakat Krayan yang sebelumnya bergantung pada BBM Petronas milik Malaysia beralih ke BBM Pertamina.

Jika sebelumnya masyarakat harus membayar BBM Malaysia Rp 60.000 per liter, kini BBM bisa didapatkan dengan satu harga yang sama dengan wilayah lain di Indonesia.

‘’Nah kalau sekarang pesawat yang suplai BBM lebih kecil dan jatah lebih sedikit, kita minta pembuat kebijakan melihat ini, silahkan cermati kondisi yang terjadi, kami minta ada kebijakan khusus untuk Krayan,’’kata Aprem.

Sales regional BBM wilayah Tarakan-Nunukan Abdillah menjelaskan, antrean panjang BBM subsidi di Krayan disebabkan oleh dua hal.

Pertama, disebabkan adanya permintaan ke PT Pertamina untuk menyuplai BBM ke Papua karena pesawat suplai di Papua mengalami insiden tergelincir sehingga pesawat Pelita Air ditarik ke Papua.

Penyebab kedua, kondisi alam yang mengakibatkan banyak jadwal penerbangan tertunda.

Adapun masalah kuota, tidak ada perubahan. Hanya saja, pesawat suplai saat ini berkapasitas lebih kecil yaitu 1,2 ton.

Namun, untuk memenuhi kuota BBM subsidi sebagaimana biasa, bakal ada pesawat lain yang mem-back up pesawat suplai saat ini.

"Kita sudah rapatkan bersama dengan transportir, PT.Pertamina dan pihak terkait, memang sejak 2 Juli terhenti, dan dijadwalkan 17 Juli 2020 sudah mulai normal,"jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com