Menurut Febri, Risma paling sering bertemu dengan Kepala Dinas Komunikai dan Informatika Surabaya M Fikser, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, dan Kepala BPB Linma Kota Surabaya Irvan Widyanto.
Tapi, pertemuan itu tak terjadi setiap hari.
Rapat di luar ruangan
Selain itu, Risma bersama jajarannya menggelar rapat di halaman Balai Kota Surabaya. Jarak antara peserta rapat juga dijaga sesuai protokol kesehatan.
Para pejabat yang sakit atau mengalami gejala Covid-19 tak diizinkan mengikuti rapat.
"Kalau seumpama ada OPD yang pejabatnya terjangkit Covid-19, kantornya di-lockdown. Walaupun enggak ada yang positif, tapi sakit, dia nunggu (isolasi mandiri) apakah ada tanda-tanda (gejala Covid-19) atau tidak," jelas Febri.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jatim Tinggi, Menkes Terawan Berkantor di Surabaya Setiap Akhir Pekan
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
"Jadi memang sudah diupayakan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan komunikasi dilakukan secara daring," ujar Febri.
Selama ini, Risma kerap memberikan instruksi kepada jajarannya lewat aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Line.
Komunikasi lewat daring itu telah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum pandemi Covid-19.
Beraktivitas seperti biasa
Saat ini, Risma beraktivitas seperti biasa. Wali Kota perempuan itu turun ke lapangan menemui masyarakat untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.