Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertarung dengan Ular Sanca, Orang Rimba Tewas di Tengah Hutan

Kompas.com - 15/07/2020, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Marinding (26) orang Rimba yang menetap di Desa Rejo Sari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin ditemukan tewas dililit ular sanca pada Selasa (14/7/2020) sore.

Marinding pamit dari rumahnya pada Jumat (10/7/202) tengah malam untuk berburu di hutan. Malam itu. Marinding baru saja menonton televisi.

Dia kemudian berjalan kaki menuju hutan desa seluas 2 hektar dengan membawa senjata api rakitan dan golok.

Hingga Sabtu (11/7/2020) siang, Marinding tak kunjung pulang. Keluarga pun mencari pria berusia 26 tahun itu ke rumah teman dan kerabatnya. Namun Marinding tak ditemukan.

Baca juga: Cerita Tragis Marinding, Bertarung dengan Sanca 3 Meter, Tewas dengan Jenazah Terlilit Ular

Keluarga sempat menanyakan keberadaan Marinding ke orang pintar karena masyarakat mengira Marinding diculik makhlus halus.

Kepala Desa Kurniawan pun melapor ke Dinas Sosial Merangian. Lalu pada Senin (13/7//2020) pihak keluarga didampingi Tumenggung Nilo dan Dinas Sosial membuat laporan ke Polsek Pamenangh.

"Kita sudah bingung. Kita juga ragu kalau Orang Rimba bisa celaka dalam rimba. Kita takut terjadi pembunuhan, maka keluarga kita minta lapor polisi," kata Kades Rejo Sari, Kurniawan yang dihubungi Kompas.com dari Jambi, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Orang Rimba Bertarung dengan Ular Sanca 3 Meter, Korban Tewas Dililit

Mayat dililit ular

Kapolsek Iptu Fatkur Rohman saat memeriksa mayat OrangRimKontributor Jambi, Suwandi Kapolsek Iptu Fatkur Rohman saat memeriksa mayat OrangRim
Selasa (14/7/2020) pencari rumput melaporkan ada bau busuk di hutan di Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin.

Saat dicek, polisi dan warga menemukan Marinding tewas dengan kondisi dililit ular sanca di antara semak-semak.

Saat ditemukan, tubuh Marinding sudah membusuk dan berwarna hitam.

Petugas dan warga kemudian mengusir ular sanca yang masih melilit tubuh Marinding. Setelah ular sanca sepanjang 3 meter itu melepaskan lilitan dan pergi, petugas langsung mengevakuasi mayat Marinding.

Baca juga: Kronologi Orang Rimba Tewas Dililit Ular. Awalnya Dikira Hilang Dibawa Makhluk Halus

"Ketika kita bersama warga ke lokasi, itu korban sudah dililit ular. Kita tidak tahu sudah berapa lama," kata Kapolsek Pamenang, Iptu Fatkur Rohman.

Hasil pemeriksaan pihak kepolisian, tidak ada luka serius di tubuh korban. Kematian korban diduga karena lilitan ular sanca sepanjang 3 meter.

Rahman mengatakan ada luka di bagian kepala ular sehingga ada kemungkinan Marinding berencana menangkap ular tersebut.

Baca juga: Listrik di Karimun Sering Padam, Salah Satu Penyebabnya Ular Masuk ke Trafo

"Sebelum meninggal, sempat terjadi pertarungan antara korban dan ular, karena ular mengalami luka di bagian kepala," kata Kapolsek Pamenang.

Selain ada luka di bagian kepala ular, polisi juga menemukan golok dan senjata rakitan milik Marinding di pinggir jalan yang letaknya cukup jauh dari TKP.

SUMBER: KOMPASom (Penulis: Suwandi | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com