NUNUKAN, KOMPAS.com – Yuliyanda (18) akhirnya bisa bernapas lega setelah sekitar 8 bulan mengidap kista.
Dia menjalani operasi dengan sukses dan gumpalan cairan terbalut daging sebesar bola voli atau seberat 10 kilogram berhasil diangkat tim medis RSUD Malinau Kalimantan Utara. Rabu (15/07/2020).
Yulianda adalah pelajar kelas XI SMKN 03 Kecamatan Tulin Onsoi kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, tak pernah disangkanya ternyata tonjolan besar bak orang hamil berusia 8 bulan di perutnya adalah penyakit kista.
"Pertama dirasa Yuli itu November 2019, waktu itu dia PKL di pabrik kelapa sawit PT. KHL, dia merasa perutnya kram, keras dan begah," tutur Ratna Sari (35) ibunda Yuliyanda mengawali kisahnya, saat dihubungi.
Baca juga: Kisah di Balik Wanita Jual Rumah dan Siap Dinikahi Pembeli, Bercita-cita Umrah dengan Anak
Saat pertama pulang dari PKL, Yuli yang memang sangat akrab dengan ibunya bercerita kondisi perutnya, dia semakin doyan makan dan menjadi lebih gemuk.
Namun ibunya mengaku hal tersebut biasa dilakukan ketika orang akan menjadi gendut.
Setelah kembali PKL, anak dari pasangan Ratna dan Wanda (40) ini merasakan perutnya kian membesar tanpa diketahui sebabnya.
Tidak ada rasa sakit yang dirasakan, tapi semakin hari perutnya bertambah besar saja.
Melihat kondisi tersebut, teman sekolahnya langsung menuding Yuliyanda tengah hamil, dan sering menjadikannya bahan olokan.
Baca juga: Kisah Suparman Si Superman, 145 Kali Donasi Darah hingga Dapat Penghargaan dari SBY
Yuli yang memang memiliki watak cuek tak menanggapi, tapi selalu bercerita kepada ibunya dan menumpahkan keluh kesahnya saat ia pulang ke rumah.
Sebagai ibu, Ratna terus menguatkan anaknya dan memintanya agar tidak menanggapi hinaan dan cercaan yang dilakukan teman temannya.
Meski terlihat cuek, tapi Yuli menangis tersedu sedu saat Ratna memberikan semangat untuk menguatkan mental putrinya.
"Saya coba bawa ke bidan, bidan melakukan tes kencing sampai dua kali dan hasilnya negatif, bidan juga menyangka Yuli hamil karena perutnya keras seperti ada isi," lanjut Ratna.
Bidan menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit di Malinau karena jaraknya lebih dekat ketimbang ke Nunukan.
Baca juga: Cerita Febi, Tagih Utang ke Ibu Kombes Via Instagram hingga Dituntut 2 Tahun Penjara
Namun karena mewabahnya virus corona membuat Malinau menutup akses masuk sehingga rencana pengobatan tertunda.
Disangka Kena Santet
Perubahan pada perut Yuliyanda membuatnya harus memakai baju longgar. Kondisinya memang sangat mirip ibu hamil.
Sampai Februari 2020, tidak ada rasa sakit yang dirasa sampai banyak yang menyarankan keluarga Yuli untuk membawanya berobat ke paranormal.
Saran ini diterima dengan pertimbangan Yuli harus mendapat pengobatan apa pun caranya asal sembuh.
Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19, Baru Sembuh Setelah 44 Hari Karantina
Ada tiga paranormal yang didatangi Ratna. Pertama adalah orang pintar yang tinggal tak jauh dari rumah tinggalnya di mess Perkebunan Kelapa Sawit PT.KHL SP I Kecamatan Tulin Onsoi kabupaten Nunukan.
"Saya Tanya apa perut Yuli itu kena penyakit atau angin saja? Orang pintar menjawab tidak tahu tapi akan berusaha diobati," kata Ratna.
Pengobatan beralih ke herbal, ada tabib yang menawarkan ramuannya dan meminta imbalan Rp 8 juta dengan janji setelah tiga bulan rutin mengonsumsi ramuan herbal penyakit Yuli akan sembuh.
Tabib memberikan akar-akaran termasuk kayu bajakah untuk direbus, kapsul, juga salep, tapi tidak ada tanda-tanda kondisi Yuli membaik.
Yuli yang sudah bosan minum berbagai obat dan ramuan dari pengobatan ala kampung akhirnya meminta operasi.
Sang ayah yang hanya mengandalkan penghasilan dari servis TV berjibaku mengumpulkan biaya.
Beruntung mereka dengan mudah membuat BPJS untuk pengobatan Yuli di RSUD Malinau dan akhirnya operasinya sukses.
"Alhamdulillah, penyakitnya sudah diangkat, semoga tidak ada lagi yang membully, dan semoga pengalaman semasa Yuli sakit bisa dijadikannya pelajaran untuk ke depannya," harap Ratna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.