Petugas keamanan berusaha menghentikan pasien. Tapi, upaya mereka tak maksimal karena tak menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Petugas keamanan hanya bisa memperingatkan dengan peringatan verbal dengan terus mengtikuti pasien," jelasnya.
Tidak lama kemudian, petugas dengan APD lengkap menghampiri pasien, membujuk pasien dan mengevakuasinya ke ruang isolasi.
"Pada pukul 17.00 WIB petugas dari Dinas Kesehatan setempat datang dan menjemput pasien untuk selanjutnya melaksanakan isolasi mandiri yang dikoordinasi oleh Dinkes," kata Kohar.
Baca juga: Kisah Perwira Polri Makamkan 57 Jenazah Pasien Covid-19, Sampai Tidur di Kuburan
Takut biaya perawatan mahal
Kohar mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat pasien positif Covid-19 itu kabur dari ruang isolasi.
Salah satunya, pasien itu khawatir dengan biaya perawatan rumah sakit yang mahal.
Pasien itu, kata Kohar, dirawat di ruang isolasi dengan fasilitas lengkap. Ruangan isolasi itu merupakan bekas Paviliun VIP yang disulap untuk menampung pasien Covid-19.
"Tipe kamar dengan standar VIP, dengan fasilitas yang ada pasien merasa hal ini di luar kemampuannya jika nantinya akan ada tagihan atau billing dari RSSA," jelasnya.