Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Orang Rimba Tewas Dililit Ular, Awalnya Dikira Hilang Dibawa Makhluk Halus

Kompas.com - 15/07/2020, 13:12 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Bau menyengat dalam hutan

Informasi orang hilang cepat menyebar di masyarakat. Pada Selasa sore, (14/7/2020) pukul 15.30 seorang warga yang tengah mencari rumput mencium bau menyengat dari dalam hutan.

Jarak antara hutan yang mengeluarkan bau busuk itu dengan Desa Rejo Sari sekitar 1,5 kilometer. Maka pencari rumput menemui Kapolsek Rahman dan langsung dilakukan pencarian.

Saat tim kepolisian dan masyarakat mendatangi kawasan hutan berbau busuk, di sana, ditemukan tubuh pemuda yang kemudian terindentifikasi sebagai Marinding (26).

"Saat ditemukan tubuh korban telah membusuk, bewarna hitam dan dalam kondisi dililit ular dengan kuat diantara semak-semak," kata Kapolsek Pamenang, Rabu (15/7/2020).

Untuk mengevakuasi korban, tim sekuat tenaga mengusir ular yang melilit dengan keras. Setelah beberapa menit pengusiran, barulah ular melepas lilitan dan pergi.

Baca juga: Kisah Maria Sang Dokter Rimba, Keluar Masuk Hutan Pedalaman Jambi untuk Melawan Corona (1)

Korban diduga akan menangkap ular yang melilitnya

Diperkirakan panjang ular sanca itu sekitar 3 meter, kata Rahman.

Rahman juga belum mengetahui mengapa lelaki rimba ini bisa terlilit ular. Dia menduga, korban akan menangkap ular tersebut dan kemudian salah pegang dan terjadilah lilitan yang membuat dia meninggal dunia.

"Ketika kita bersama warga ke lokasi, itu korban sudah dililit ular. Kita tidak tahu sudah berapa lama," kata Rahman menegaskan.

Namun setelah melihat ada luka di bagian kepala ular, memang korban Marinding berencana ingin menangkap ular itu.

Selain ada luka, golok dan kecepek milik korban ditemukan jauh dari TKP, tepatnya di pinggir jalan.

Baca juga: Tradisi Pacaran Orang Rimba, 2.000 Hari Mengabdi di Calon Mertua, Pegang Tangan Pacar Kena Denda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com