Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Asal Sragen yang Disekap di Arab Saudi Akhirnya Pulang ke Kampung Halaman

Kompas.com - 15/07/2020, 12:05 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Surani (45), pahlawan devisa yang disekap oleh majikannya, akhirnya tiba di kampung halaman Dukuh Ngembat, Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (15/7/2020) pagi.

Surani tiba di rumahnya sekitar 05.30 WIB, dengan menaiki mobil travel dari Jakarta.

Kepulangan Surani disambut haru oleh anggota keluarganya.

"Alhamdulillah, Surani tadi pagi habis Subuh sudah sampai rumah orangtuanya. Karena dia masih kecapekan saya belum berani menemuinya langsung," kata Kepala Desa Mojorejo, Suharno saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Cerita TKW yang Disekap Majikan di Arab Saudi, Tak Diberi Makan Sebelum Pingsan

Menurut Suharno, keluarga senang Surani sudah pulang dan kembali berkumpul bersama keluarga di rumah.

Begitu juga dengan Surani yang 18 tahun tidak pernah pulang karena dilarang majikannya.

"Dia (Surani) sudah bersyukur sampai rumah ketemu orangtuanya," kata Suharno.

Suharno menceritakan Surani dipulangkan dari Jeddah, Arab Saudi, ke Indonesia sekitar empat hari yang lalu.

"Surani transit di Jakarta. Di sana sekitar tiga hari. Terus dipulangkan ke Sragen menggunakan mobil travel khusus dari Jakarta," ungkapnya.

Baca juga: Derita TKW Asal Sragen di Arab Saudi, Dilarang Pulang dan Gaji Tak Dibayar Penuh

Surani yang bekerja di Jeddah, Arab Saudi, menjadi sorotan setelah mengunggah video di media sosial pada Kamis (25/6/2020).

Di video tersebut, Surani menceritakan jika ia disekap di rumah majikannya sejak tiga tahun terakhir.

 

Surani berasal dari Sukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dia mengadu nasib ke Arab Saudi untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga yang tergolong kurang mampu.

Surani berangkat melalui jalur resmi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Di Jeddah dia bekerja sebagai pembantu rumah sakit.

Pada 2002, Surani mengambil cuti dan pulang ke Sragen selama tiga bulan.

Baca juga: 18 Tahun Tak Pulang, TKW Asal Sragen Disekap Majikan di Arab Saudi, Terbongkar dari Medsos

Setelah itu, dia kembali ke Arab Saudi secara mandiri. 18 tahun berjalan. Hingga saat ini, Surani tidak pernah kembali ke Tanah Air.

Selama bekerja di luar negeri, Surani rutin mengirimkan uang untuk keluarganya di Sragen. Oleh keluarga, uang kiriman tersebut digunakan untuk membangun rumah.

Namun tiga tahun lalu, majikan Surani meninggal dunia. Dia kemudian ikut dengan anak majikan yang pertama.

Baca juga: Kasus Perdana Covid-19 di Grobogan: TKW dari Hongkong, Pulang Desember 2019, ke Yogyakarta Maret 2020

Penderitaan pun dirasakan oleh Surani. Dia tak mendapat perlakuan yang baik dari majikannya yang baru.

Bahkan sejak April 2020, Surani disekap di dalam kamar dan tidak diperbolehkan pulang ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com