Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penolakan Kedatangan TKA China, Wagub Gorontalo: Kami Beri Edukasi ke Masyarakat

Kompas.com - 15/07/2020, 07:19 WIB
Rosyid A Azhar ,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com  – Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara telah mengantisipasi adanya aksi penolakan kedatangan ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.

“Kami akan membentuk tim sosialisasi yang bertugas memberi edukasi kepada masyarakat terkait kedatangan TKA sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” kata Wakil Gubernur Idris Rahim, Selasa (14/7/2020).

Tim sosialisasi bentukan pemerintah terdiri dari seluruh instansi terkait, seperti PT PLN dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) selaku pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) I.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Pemkot Gorontalo Akan Lakukan Pembatasan Khusus di Kecamatan

Sebanyak 300 tenaga kerja asal Negeri Tirai Bambu didatangkan PT GLP untuk percepatan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 2×50 megawatt (MW) yang berlokasi di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara.

“Paling lambat besok tim ini sudah terbentuk dan segera melakukan tugasnya mengingat ada 2 hal penting yang berhubungan dengan kedatangan TKA ini, pencegahan penularan Covid-19 dan keberlanjutan pasokan listrik,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolda Gorontalo Irjen (Pol) M Adnas mengatakan,  kedatangan TKA China kerap mendapat penolakan dari masyarakat.

Baca juga: Kedatangan TKA China yang Disambut Unjuk Rasa hingga Bentrok Demonstran dan Polisi

Karena itu, dibutuhkan sosialisasi, komunikasi, dan edukasi yang dilakukan semua pihak.

Menurut dia, jangan sampai kejadian penolakan di Kendari terjadi di Gorontalo.

“Saat ini kondisi Gorontalo sangat aman. Kita masuk di provinsi teraman se-Indonesia. Jangan sampai kedatangan TKA membuat kondisi Gorontalo jadi tidak aman, meresahkan masyarakat. Evaluasi dan monitoring harus dilakukan terus-menerus,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com