Saat kejuaraan Peparnas di Solo pada 2006, Taufik meraih juara ketiga. Kemudian meraih emas pada 2010 di Kalimantan.
Saat Peparda, emas diraih di Bandung Raya pada 2007; Bekasi pada 2010; dan meraih perak pada tahun 2011 di Riau.
Dia kembali meraih perak di Jabar pada 2016; dan kembali Meraih emas pada 2019 di Bogor.
Berbagi ilmu dan rezeki
Berbicara tentang rekan kerja, Edi Prabowo adalah teman tuli yang direkrut oleh Taufik untuk mengerjakan bengkel modifikasi dan gym miliknya.
Awalnya Edi merupakan anak jalanan yang kemudian diajak untuk bergabung menjalankan usaha tempat binaraga.
Seiring waktu, Taufik mengajari Edi angkat berat, sampai akhirnya Edi juga menjadi atlet.
"Dia (Edi) kerja di sini dari tahun 2010. Dulunya dia di jalanan sebagai tukang parkir, dia juga disabilitas, saya tarik awalnya latihan fitness. Melihat dia ada kemampuan, saya didik dari nol jadi atlet maupun ilmu bengkel," ucap Taufik.
Taufik mengaku sengaja merekrut Edi agar ia bisa mandiri.
"Daripada di jalanan, saya rekrut dia supaya mandiri. Dia juga atlet Kabupaten Tasik. Kemarin bahkan dapat emas dua waktu di Bogor. Sekarang juga sedang Peparda," tutur Taufik.
Taufik memiliki dua orang putri dari pernikahannya dengan Eva Arianti, wanita yang dikenalnya saat latihan angkat berat.
Eva sendiri merupakan seorang tuna daksa ringan yang menjadi atlet panahan.
Taufik juga dipercaya menjadi Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cimahi sejak 2019 sampai saat ini.
Sudah dua orang difabel berhasil ia suarakan haknya dan masuk bekerja di instansi pemerintahan.
"Kita ini harus bangkit dan berkarya, yakin rezeki itu ada diatur. Jadi jangan minder," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.