Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suparman Si "Superman", 145 Kali Donasi Darah hingga Dapat Penghargaan dari SBY

Kompas.com - 15/07/2020, 06:00 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Hidup Ikhlas dan Semangat

Bagi Suparman apresiasi itu bukanlah tujuan utamanya. Apresiasi menurutnya hanya bonus dari tujuan besarnya selama mendermakan darah.

Dia mengungkapkan, yang terpenting dari hidup adalah kesehatan serta daya manfaat bagi orang lain. Hal itu pula yang menjadi pondasi awal memulai donasi darah.

"Awalnya dulu demi kesehatan dan beramal," lanjutnya.

Apalagi dengan berdonasi, dia merasakan manfaat yang luar biasa. Tidak hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga manfaat yang mungkin dirasakan orang lain yang membutuhkan.

"Alhamdulillah juga saya tidak pernah sakit sampai perlu rawat inap. Sakit ya hanya sakit ringan-ringan saja," ungkap Suparman.

Hidup terasa bermanfaat bagi orang lain itu juga kerap dirasakannya saat ada yang datang langsung kepadanya untuk meminta bantuan darah.

Dia akan melayaninya dan jika kebetulan baru saja mendonasi, dia tak segan menyerahkan kartu donasi darahnya sebagai "kartu sakti" untuk mempermudah mengurus permohonan darah di fasilitas PMI.

Dengan berdonasi itu pula dia meniatkannya sebagai bagian dari ibadah. Sebagai ladang amal bekal kehidupan di akhirat nantinya.

Latar belakang

Semangat dan ikhlas menjadi bagian dari kunci sukses kelancaran kehidupan. Ini membentuk karakter Suparman yang sederhana, rendah hati, dan bersahaja.

Modal itu juga dipraktikkan untuk menjalankan usaha agen koran yang telah dilakukannya sejak tahun 1983. Usahanya itu naik turun, tetapi dia tetap bersemangat menjalankannya.

Hingga kini dia masih mengelola usahanya yang bertempat di sebuah toko di Jalan Gajah Mada Tulungrejo, Pare.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com