Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah menjaga asupan makanan. Berpuasa juga kerap dilakukan untuk menjaga stabilitas tensi darahnya.
"Kalau tensi naik, kan, enggak bisa mendonasi," ungkapnya.
Penghargaan Satya Lencana
Apa yang dilakukan Suparman memang layak mendapatkan apresiasi.
Sebab, tidak banyak orang yang mendedikasikan diri seperti itu, bahkan mampu konsisten puluhan tahun.
Karena sikap konsistensinya itu, Suparman mendapatkan apresiasi langsung dari pemimpin tertinggi negeri saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Suparman diberi penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial langsung oleh Presiden ke-6 RI SBY tahun 2011.
Pada penganugerahan massal yang berlangsung di Jakarta saat itu, lelaki yang dikarunia anak kembar ini masuk dalam kategori donor darah muda.
Sebab, meski baru berusia 45 tahun, tetapi sudah berdonasi darah lebih dari 100 kali.
Atas pencapaiannya itu Suparman diganjar tanda jasa berupa piagam penghargaan dan juga sebuah cincin emas seberat 4 gram.
Suparman menceritakan, cincin itu pernah "menolongnya" sebagai jaminan gadai untuk menyokong modal usahanya yang sempat lesu.
"Tapi Alhamdulillah sekarang cincinnya sudah kembali saya simpan," ungkapnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan