“Ketiga sungai ini secara bersamaan debitnya naik sehingga meluap ke pemukiman dan membawa material lumpur, pasir dan kayu. Material kayu yang terbawa air yaitu kayu sudah lapuk dan akar-akarnya sehingga bisa dikatakan bukan karena aktivitas penebangan pohon atau alih fungsi lahan tetapi karena curah hujan yang tinggi terjadi sejak beberapa minggu terakhir,” tutur Indah.
Material lumpur yang terbajawa banjir pun memutus jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palopo dan Masamba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Petugas bersama warga terus berupaya jalur tersebut dapat segera dilalui.
Sementara itu, jumlah kerusakan materiil akibat banjir bandang tersebut masih belum dipastikan.
Petugas saat in masih berjibaku untuk menyelamatkan warga korban banjir.
“Sejak kejadian tadi malam tim sudah turun mengevakuasi dan mendata korban hanya saja kami terkendala dengan jaringan komunikasi, sehingga koordinasi antar tim berjalan apa adanya, selain itu rubuhnya tiang listrik menyebabkan terjadinya pemadaman,” ujar Bupati Putri Indriani, Selasa (14/7/2020).
Putri berharap pemerintah pusat segera turun tangan membantu penanganan banjir.
"Saya berharap ini persoalan bukan lagi bencana nasional, tapi perhatian agar pusat bisa segera melakukan penanganan tanggap darurat," ujar Indah Putri saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa, dilansir dari Antara.
(Penulis: Hendra Cipto, Amran Amir | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.