Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Covid-19, Penjualan Hewan Kurban di Palembang Menurun

Kompas.com - 14/07/2020, 16:53 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Penjualan hewan kurban mengalami penurunan drastis akibat wabah Covid-19 di seluruh daerah yang masih berlangsung hingga saat ini.

Di Palembang, Sumatera Selatan, para peternak sapi mengalami penurunan penjualan sampai 40 persen pada perayaan Idul Adha 1441 Hijriah yang akan berlangsung pada (31/7/2020) mendatang.

Idil Fitrisyah (32) salah satu peternak sapi mengatakan, satu bulan sebelum Idul Adha ia bisanya bisa menjual 168 ekor sapi yang akan dikurbankan. Namun, pada tahun ini hanya 52 ekor sapi yang terjual.

Baca juga: Pastikan Hewan Kurban Layak Konsumsi, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya

Hal tersebut dikarenakan permintaan dari masyarakat untuk hewan kurban pada tahun ini sangat menurun akibat dampak Covid-19.

"Ini hanya tinggal sekitar tiga pekan lagi Idul Adha, baru 52 yang terjual bisanya sampai ratusan sapi untuk kurban," kata Idil, Selasa (14/7/2020).

Permintaan sapi dari kandang yang dikelola Idil, biasanya dikirim ke daerah Ogan Ilir dan Prabumulih serta Palembang.

Namun tiga wilayah itu saat ini juga mengalami penurunan permintaan untuk hewan kurban.

Tak hanya daya beli yang menurun, pengiriman sapi dari luar pulau Sumatera juga mengalami kesulitan. 

Menurut Idil, peternakannya yang ada di Jawa tak bisa mengirimkan sapi ke Palembang karena terkendala Covid-19. Sehinggga ia pun menjual sapi yang hanya ada di peternakan yakni jenis Limosin, Simental, Ongole, Bali dan lokal. 

"Jika pun ada kekerungan permintaan sapi, biasanya diambil dari Lampung termasuk pakan,"ujarnya.

Baca juga: Permintaan Hewan Kurban di Padang Menurun gara-gara Covid-19

 

Terpisah, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Jafrizal menjelaskan, sebanyak 50 orang dari Dinas Peternakan dan Dokter Hewan Sumatera Selatan ditugaskan untuk memantau hewan ternak yang akan digunakan sebagai kurban Idul Adha.

Hewan kurban yang dijual tersebut, harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara ketat serta memiliki surat keterangan kesehatan hwan.

"Para penjual hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),"ungkapnya.

Selain itu, tim pemantau hewan kurban ini juga melibatkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab, mereka akan memastikan kriteria hewan kambing atau sapi yang telah siap dikurbankan.

"Tahun lalu ada 25 persen yang tidak masuk kriteria karena kurang umur. Maka sekarang kita libatkan MUI. Untuk kambing yang siap dikurbakan adalah diatas satu tahun atau ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sedangkan untuk sapi atau kerbau di atas dua tahun atau ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap,"jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com