Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota: Solo Bukan Zona Hitam, namun Oranye Kemerahan

Kompas.com - 14/07/2020, 15:55 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com -Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengoreksi status penyebaran Covid-19 di kotanya yang sebelumnya disebut sebagai zona hitam.

Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, sempat mengakui Solo, Jawa Tengah, jadi zona hitam penyebaran virus corona karena ada lonjakan kasus harian.

"Solo bukan zona hitam. Namun zonanya oranye agak kemerah-merahan. Sehingga masyarakat wajib hukumnya waspada," kata Rudy, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam: Yang Hitam Itu Bajumu!

Sebagai informasi, pada Minggu (12/7/2020) ada 18 kasus baru orang terinfeksi virus corona di Solo.

Penambahan itu dianggap sebagai lonjakan karena biasanya penambahan kasus baru hanya satu atau dua orang per hari.

Meski meralat status zona hitam untuk Solo, Rudy menyatakan akan ada sejumlah langkah tegas untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Salah satu upaya untuk menekan laju penularan Covid-19 yang akan dilakukan adalah swab test mendadak di tempat keramaian.

"Begitu berkerumun semua kita lakukan swab mendadak. Karena tidak mau diatur. Karena sudah diberi tempat duduk yang sudah digambar, masih gerombol tidak mau pakai masker," ungkap Rudy.

Baca juga: Sanksi Penumpang Tak Pakai Masker di Terminal Tirtonadi Solo: Baca Teks Pancasila hingga Push Up

"Contoh di Balai Kota juga sama. Kalau nanti masih ada kegiatan berkerumun kita swab di tempat," sambung dia.

Rudy juga mengatakan akan menutup Taman Jaya Wijaya di Kelurahan Mojosongo. Penutupan taman tersebut karena kawasan tersebut masuk kategori zona merah Covid-19.

Menurut Rudy, di Mojosongo sudah ada enam warga yang terpapar virus corona.

"Sehingga ini harus diperhatikan betul. Bukan berarti pemerintah arogan tidak. Kita sayang masyarakat kok. Kalau tidak sayang kenapa sih gini-gini setiap saat," ungkap Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com