Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik: Tasikmalaya Masih Zona Biru Jadi Belum Ada Belajar Tatap Muka, Masuk untuk Daftar Ulang Saja....

Kompas.com - 14/07/2020, 13:06 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya memastikan pemberlakuan proses belajar mengajar siswa sekolah berbagai tingkatan masih belum bisa dilakukan tatap muka karena status daerah masih zona biru selama ini.

Adapun, ada beberapa sekolah hari ini memanggil siswanya hanya untuk keperluan daftar ulang dalam rangka kenaikan kelas.

Adapun, sistem pembelajaran selama ini masih dilakukan secara daring antara para siswa dan guru-gurunya.

Baca juga: Warga Kota Tasikmalaya Dikenai Denda Rp 100.000 jika Tak Pakai Masker

"Sekolah di Kabupaten Tasikmalaya mulai PAUD (pendidikan anak usia dini) TK (taman kanak-kanak), SD (sekolah dasar) sampai SMP (sekolah menengah pertama) masih dilakukan proses pembelajaran secara daring dan tidak secara tatap muka. Adapun ada hari ini masuk, itu proses pelaksanaan daftar ulang ajaran baru saja," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardhana, kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Senin (13/7/2020).

Dadan menambahkan, langkahnya selama ini sesuai instruksi Gugus Tugas Jawa Barat dan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yang melarang kegiatan belajar tatap muka di daerah dengan zona selain status hijau Covid-19.

Baca juga: Hendak ke Jakarta, Puluhan Pemudik dan Travel Gelap Asal Tasik Dicegat di Cianjur

Zona biru

Adapun, selama ini daerah zona hijau hanya satu di Jawa Barat yakni Kota Sukabumi, itu pun masih diberlakukan dengan beberapa persyaratan wajib yang harus dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

"Kita Kabupaten Tasikmalaya statusnya masih zona biru, baru satu zona hijau di Jabar yakni Kota Sukabumi. Kabupaten Tasikmalaya masih melaksanakan instruksi gugus tugas Jabar dan SKB 4 menteri, yakni Mendiknas, Kemenag, Menteri Pariwisata dan Mendagri," tambah Dadan.

Langkah tersebut, lanjut Dadan, demi prioritas selama ini keselamatan siswa, guru sekolah dan kepala sekolah dari khawatir penyebaran virus corona.

Pihaknya berharap orangtua siswa untuk bersabar menunggu sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan demi keselamatan anak-anaknya.

 

"Kita mengimbau kepada orang tua siswa untuk bersabar dan menunggu. Kedepankan siswa atau keselamatan anak-anak. Kita banyak mempelajari seperti di Korea sudah diberlakukan tatap muka, malah ada klaster baru. Maka, kita kedepankan keamanan dulu. Apalagi di PAUD bisa terakhir nanti masuknya kalau sudah ada perubahan status atau pandemi sudah melandai atau sudah dinilai aman," ujar Dadan.

Selama pelaksanaan KBM daring, pemerintah daerah memasukan sosialisasi bahaya penyebaran corona kepada para siswa.

"Ada juga pembelajaran bahaya pandemi corona, supaya siswa dan masyarakat bisa lebih waspada," ungkapnya.

Enggan pertaruhkan risiko keselamatan anak-anak

Hal sama diungkapkan, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, sekolah di wilayah Kota Tasikmalaya belum bisa melaksanakan KBM secara tatap muka.

Pihaknya enggan mengambil risiko keselamatan anak-anak dipertaruhkan karena paling rentan terkena serangan penyebaran corona kalau dipaksakan sekolah normal.

Sampai sekarang, zona Kota Tasikmalaya sama dengan wilayah Kabupaten Tasikmalaya yakni berstatus zona biru pandemi corona.

"Kita akan menunggu instruksi dari Gugus Tugas Jabar. Kalau sudah aman, baru kita kembali ke sistem pembelajaran tatap muka. Kalau sekarang masih daring, sama hari ini ada panggilan ke sekolah untuk daftar ulang saja, dan itu pun langsung diminta pulang kembali ke rumahnya masing-masing lagi," singkatnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com