Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan Warna-warni di Geladak Perahu Balai Keling Gresik

Kompas.com - 14/07/2020, 10:23 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Bila di Madiun ada area makam yang dicat warna-warni, maka di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, juga memiliki sentuhan tak jauh berbeda.

Namun, bukan kuburan, melainkan geladak perahu yang ada di Balai Keling, yang berada di Kelurahan Kroman, Gresik kota.

Kesan kotor dan kumuh yang sebelumnya sempat terlihat di geladak perahu tersebut, kini sudah berganti warna-warni cat yang berpadu dengan sentuhan gambar indah hasil karya komunitas Gresker (Gresik Expresi on facebook) beserta karang taruna plus paguyuban nelayan yang ada di sana.

"Awalnya kami ada ide, bagaimana mengubah dermaga penyeberangan orang menuju perahu ini supaya lebih indah dipandang oleh mata," ujar pentolan Gresker Iskandar Rasyid, saat ditemui di lokasi, Senin (13/7/2020) sore.

Baca juga: Tak Lagi Seram, Makam Warna-warni di Madiun Justru Jadi Ajang Swafoto

Ide tersebut lantas diutarakan komunitas Gresker kepada karang taruna desa dan paguyuban nelayan setempat, yang itu ternyata mendapat sambutan positif.

Sehingga pengerjaan, dilakukan bersama oleh ketiga elemen tersebut.

Dalam hitungan hari, geladak perahu yang sebelumnya terlihat kumal pun sudah terlihat indah penuh warna.

"Masih sebatas sepanjang 50 meter dan melintang 20 meter ini. Untuk keperluan cat memang dari kami, tapi pengerjaan bersama-sama karang taruna dan paguyuban nelayan," ucap dia.

Selesai pengerjaan, komunitas Gresker yang memang cukup akrab dengan media sosial Facebook kemudian mengunggah foto-foto geladak perahu di Balai Keling, yang ternyata mendapat respons baik dari netizen.

Bahkan, sempat menjadi perbincangan ramai oleh warganet.

"Sekarang mulai banyak yang datang berkunjung. Terlebih saat weekend, dan sore sebelum matahari tenggelam. Sekadar foto-foto di sini, tapi ada juga yang sampai naik perahu," tutur ketua karang taruna Kelurahan Kroman, Alief Romadhoni.

Untuk biaya masuk lokasi, pengunjung memang belum dikenakan biaya.

Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja.

Sementara bagi mereka yang berkeinginan menaiki perahu berkeliling sekitar area, dikenakan biaya Rp 10.000 untuk orang dewasa dan separuhnya bagi anak-anak.

"Lumayan juga untuk menambah penghasilan para nelayan yang ada di sini," kata Alief.

Sementara, salah seorang pengunjung, Nanda (19) mengatakan, ia dan rekan-rekannya tertarik datang berkunjung dan melihat secara langsung geladak perahu di Balai Keling yang sudah berubah, usai melihat foto-foto yang sempat diunggah oleh komunitas Gresker di Facebook.

Baca juga: Wali Kota Madiun Hidupkan Lahan Tidur untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat

"Lihat di Facebook kok bagus. Makanya saya ke sini sama teman-teman. Bagus sih, pas banget buat foto-foto," ucap Nanda.

Dikarenakan situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi saat ini, pihak Gresker, karang taruna dan paguyuban nelayan setempat juga memperingatkan para pengunjung, untuk mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

Baik mengimbau pengunjung untuk menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan di anjungan sebelum masuk ke lokasi, hingga penerapan physical distancing.

Kendati sebagian pengunjung terlihat ada yang masih abai dengan imbauan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com