Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Kabupaten Bogor Akui Belajar secara Daring Kurang Efektif

Kompas.com - 13/07/2020, 21:35 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melarang seluruh sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka pada hari pertama tahun ajaran baru.

Hal itu karena situasi pandemi virus corona atau Covid-19 masih belum mereda.

Metode pembelajaran bagi murid masih secara jarak jauh atau secara daring.

Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor mengakui bahwa sistem belajar secara online kurang efektif.

Baca juga: Video Viral Rumah Bisa Bergerak dan Berpindah Tempat, Ini Faktanya

Apalagi tidak semua orangtua siswa dan guru bisa mengakses internet, lantaran letak geografis yang menyulitkan sinyal internet.

"Kondisi geografis kita secara teknis masih banyak wilayah yang belum terjangkau sinyal internet," kata Sekretaris Disdik Kabupaten Bogor Atis Tardiana kepada Kompas.com di Cibinong, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Tidak Pakai Masker di Jabar Bisa Kena Denda hingga Sanksi Kurungan

Sejak Covid-19 melanda, keluarga yang tingkat ekonominya lemah terpaksa gigit jari karena tidak punya telepon seluler, apalagi jaringan internet untuk pembelajaran daring.

Menurut Atis, pihaknya masih harus menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka sampai ada putusan dari Gugus Tugas.

"Intinya tanggal 16 Juli 2020, Bupati mau memutuskan seperti apa. Kalau tetap daring, tentu ada kreatifitas sekolah agar tetap daring dan luring bisa dilakukan untuk yang enggak ada akses internet," ucap dia.

Baca juga: Nekat Izinkan Sekolah Tatap Muka untuk SD, Ini Alasan Bupati Pesisir Selatan

 

Solusi alternatif

Atis mengakui bahwa sistem belajar semacam daring itu tidak efektif bagi perkembangan pendidikan anak, terutama bagi keluarga yang kondisi ekonominya lemah.

Untuk menyiasati hal itu, pihaknya ikut melibatkan para guru dalam memberi penugasan ke  rumah setiap anak didik dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara untuk siswa sekolah dasar (SD) tanggung jawabnya dibebankan kepada wali kelasnya masing-masing.

Adapun metodenya dengan mengunjungi rumah dari pintu ke pintu, kemudian meluangkan waktu beberapa jam untuk memberi tugas melalui orangtua siswa.

"Orangtua juga tidak semua punya aplikasi android ya, hal-hal itu lah menjadi kajian kita juga. Makanya misalkan dilakukan daring, kemungkinan ada fleksibelitas atau antara daring dan luring disandingkan. Yang bisa daring ya daring, yang bisa luring ya luring," kata Atis.

Hingga saat ini, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor telah mencapai 408 orang.

Dari jumlah tersebut, pasien yang meninggal dunia sebanyak 20 orang.

Kemudian yang sembuh sebanyak 180 orang.

Sisanya, pasien positif aktif atau yang masih dirawat di rumah sakit ada sebanyak 205 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com