"Tetapi perubahan baru ini sangat merugikan kami. 1 brilian kami hanya peroleh Rp 65. Untuk capai 200 brilian dalam sehari saja kami tidan akan dapat," ungkap Frids.
Untuk menanti kebijakan pihak manajemen Grab, kata dia, maka seluruh pengemudi Grab di Kota Kupang bersepakat untuk mogok sementara, hingga ada keputusan dari manajemen Grab.
Jika tuntutan mereka tidak ditanggapi, maka pihaknya akan mengadu ke Dinas Perhubungan NTT.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Ojol di Pekanbaru Berakhir Damai, Ini Kata Polisi
Terkait dengan aksi demo itu, Admin Grab Kota Kupang Jems mengatakan, kenaikan skema pembayaran itu untuk membantu asuransi kecelakaan seluruh ojol yang ada di wilayahnya.
Meski begitu, dia akan segera berkoordinasi dengan tim pusat guna menjawabi tuntutan para ojol.
Terkait biaya tambahan kata Jems, sudah berlaku lama dan bukan hanya di Kota Kupang yang alami.
"Saya tidak bisa ambil keputusan sendiri. Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ada perubahan dan kami akan segera koordinasi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.