Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Izinkan Sekolah Tatap Muka untuk SD, Ini Alasan Bupati Pesisir Selatan

Kompas.com - 13/07/2020, 21:00 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Meski sempat dikritik, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tetap membuka sekolah dasar (SD) untuk aktivitas belajar mengajar secara tatap muka, Senin (13/7/2020).

Sejumlah alasan dikemukakan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni usai meninjau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SD 10 Painan, Senin.

"Pesisir Selatan sudah di zona hijau. Sejak dua bulan terakhir tidak ditemukan kasus baru Covid-19," kata Hendrajoni kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Kasus Dugaan Prostitusi, Artis H Disebut Terima Puluhan Juta Rupiah

Selain itu, Hendrajoni mengatakan, pembukaan SD untuk aktivitas secara tatap muka sudah mendapat persetujuan dari orangtua siswa.

"Saat ditanya ke siswa, mereka sudah jenuh di rumah dan ingin belajar di sekolah," kata Hendrajoni.

Menurut Hendrajoni, pelaksanan sekolah menggunakan protokol kesehatan yang ketat.

Sekolah wajib memakai thermo gun untuk memeriksa suhu tubuh siswa.

Kemudian sekolah menyediakan tempat cuci tangan dan mengatur bangku yang berjarak.

"Semuanya dengan protokol kesehatan yang ketat. Setiap satu bulan akan kita evaluasi," kata Hendrajoni.

Baca juga: Zona Hijau di Riau Tinggal Satu Kabupaten, Ini Kunci Keberhasilannya

Bertentangan dengan Kemendikbud

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menetapkan bahwa pembukaan sekolah dengan sistem tatap muka dimulai paling cepat Juli 2020 untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat.

Sedangkan untuk SD, paling cepat dilaksanakan pada September 2020 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Pesisir Selatan Suhendri mengatakan, alasan pembukaan sekolah untuk tingkat SD karena mempertimbangkan faktor risiko.

 

Namun, dia tidak menjelaskan lebih detail soal faktor risiko tersebut.

"Kalau siswa SD tidak sekolah, cukup riskan saja. Kita hanya TK dan PAUD saja yang belum dibuka," kata Suhendri.

Baca juga: Video Viral Rumah Bisa Bergerak dan Berpindah Tempat, Ini Faktanya

Dikritik anggota Dewan

Anggota DPRD Pesisir Selatan Novermal Yuska mempertanyakan kebijakan membuka SD yang mengabaikan panduan dari Kemendikbud.

"Dasar membuka SD pada 13 Juli itu apa? Ini yang kita pertanyakan," kata Novermal saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/7/2020).

Novermal menyebutkan, Kemendikbud telah mengatur pembukaan SD paling cepat dilaksanakan pada September 2020.

Berbeda dengan SMP dan SMA sederajat yang diperbolehkan pada Juli 2020 ini, khusus untuk daerah yang termasuk zona hijau Covid-19.

Menurut Novermal, siswa SD sangat rentan tertular Covid-19.

Selain daya imunnya kurang dibandingkan siswa SMP dan SMP, siswa SD juga belum mengetahui banyak soal Covid-19 ini.

"Kita mempertanyakan ini. Kenapa Dinas Pendidikan Pesisir Selatan sudah membuka SD, sementara Kemendikbud saja belum memperbolehkannya?" kata Novermal.

Selain itu, pembukaan sekolah itu dinilai tidak melibatkan orangtua.

Banyak orangtua yang mempertanyakan langsung, karena tidak dilibatkan dalam kebijakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com