“Saya lihat, banyak anak dari keluarga tidak mampu tidak bisa sekolah online. Orang-orangtua mereka kesulitan membeli kuota internet, sehingga saya memasukkan jaringan internet," ujar Paleweri saat ditemui Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).
Paleweti menjelaskan, saat ini ada sebanyak murid SD 26 orang, 24 orang siswa SMP, 7 orang siswa SMA dan sebanyak 4 orang anak yang putus sekolah ikut belajar bersama di TPU Dadi.
Baca juga: Mari Bantu Anak Miskin Makassar yang Belajar di Kuburan untuk Dapat Internet
Di tahun ajaran 2020/2021, Pemkot Jambi mengambil langkah untuk membantu sekitar 500 siswa yang kurang mampu dan berada di zona kuning, diperbolehkan sekolah.
Menurut, Juru Bicara Gugus Tugas Kota Jambi, Abu Bakar, 500 siswa tersebut tidak memiliki ponsel dan daerahnya belum ada akses internet.
"Kita buka sekolah dengan dua metode, yakni tatap muka dan online. Yang mampu online dan tidak muka. Tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Abu Bakar, juru bicara Gugus Tugas Kota Jambi, Senin (13/7/2020).
Baca juga: Tak Punya Ponsel, Siswa Miskin Tetap Belajar Tatap Muka di Zona Kuning
Sementara itu, gangguan jaringan internet sempat mengganggu proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMP Negeri 10 Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Sejumlah siswa, menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Salatiga Yati Kurniawati, kesulitan mengakses link di aplikasi yang disediakan.
Selain gangguan tersebut, sejumlah siswa juga terkendala karena tidak mempunyai ponsel.
"Aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Teams dengan mode Live Event untuk Meeting," jelasnya, Senin (13/7/2020) saat dihubungi.
Namun, dirinya berharap akan segera ada solusi dari pemerintah agar seluruh siswa bisa belajar bersama.
"Dengan adanya jaringan internet gratis, setidaknya bisa membantu siswa dan orangtua," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.