Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Bersekolah Lagi di Tengah Pandemi Corona...

Kompas.com - 13/07/2020, 18:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

“Saya lihat, banyak anak dari keluarga tidak mampu tidak bisa sekolah online. Orang-orangtua mereka kesulitan membeli kuota internet, sehingga saya memasukkan jaringan internet," ujar Paleweri saat ditemui Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).

Paleweti menjelaskan, saat ini ada sebanyak murid SD 26 orang, 24 orang siswa SMP, 7 orang siswa SMA dan sebanyak 4 orang anak yang putus sekolah ikut belajar bersama di TPU Dadi.

Baca juga: Mari Bantu Anak Miskin Makassar yang Belajar di Kuburan untuk Dapat Internet

2. Tak punya ponsel untuk belajar

Di tahun ajaran 2020/2021, Pemkot Jambi mengambil langkah untuk membantu sekitar 500 siswa yang kurang mampu dan berada di zona kuning, diperbolehkan sekolah.

Menurut, Juru Bicara Gugus Tugas Kota Jambi, Abu Bakar, 500 siswa tersebut tidak memiliki ponsel dan daerahnya belum ada akses internet.

"Kita buka sekolah dengan dua metode, yakni tatap muka dan online. Yang mampu online dan tidak muka. Tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Abu Bakar, juru bicara Gugus Tugas Kota Jambi, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Tak Punya Ponsel, Siswa Miskin Tetap Belajar Tatap Muka di Zona Kuning

3. Jaringan internet terganggu

Sejumlah siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 2 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020). Sebanyak 642 siswa baru mengikuti MPLS secara langsung dengan dua kelas program keahlian yang dilakukan bergilir dalam satu hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO Sejumlah siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 2 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020). Sebanyak 642 siswa baru mengikuti MPLS secara langsung dengan dua kelas program keahlian yang dilakukan bergilir dalam satu hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Sementara itu, gangguan jaringan internet sempat mengganggu proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMP Negeri 10 Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Sejumlah siswa, menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Salatiga Yati Kurniawati, kesulitan mengakses link di aplikasi yang disediakan.

Selain gangguan tersebut, sejumlah siswa juga terkendala karena tidak mempunyai ponsel.

"Aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Teams dengan mode Live Event untuk Meeting," jelasnya, Senin (13/7/2020) saat dihubungi.

Namun, dirinya berharap akan segera ada solusi dari pemerintah agar seluruh siswa bisa belajar bersama.

"Dengan adanya jaringan internet gratis, setidaknya bisa membantu siswa dan orangtua," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com