Prof. Farida sendiri telah mengumumkan dirinya positif Covid-19 melalui akun media sosialnya.
"Kita lakukan langkah cepat kalau memang ada interaksi. Misalnya Dekan FK dan FKG yang terkonfirmasi (positif) maka seluruh yang pernah kontak dengannya dekat atau tidak kita tidak lagi rapid test tapi langaung swab semua. Di situ kita dapatkan Prof. Farida tapi semua tanpa gejala," ujar Suharman.
Selain tes swab kepada kontak dosen yang terpapar Covid-19, Unhas kata Suharman juga sudah melakukan rapid test massal kepada para pegawai dan dosen Unhas.
Rapid test terakhir, ada 19 dosen yang dinyatakan reaktif dan saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan swab.
Baca juga: Mahasiswa Unhas Ikut Relawan Corona dapat Bobot SKS
"Kalau untuk 19 dosen kemarin secara resmi (hasil swab) yang kami terima belum ada. Cuma ada beberapa yang melaporkan bahwa mereka negatif. Tapi saya belum berani mendeclare semua karena belum terima laporan resmi dari RSUD Daya," ucap Suharman.
Meski sudah banyak dosen dan pegawai yang terpapar virus corona, Suharman menyebut Unhas masih ada aktivitas yang dilakukan di dalam kampus.
Aktivitas itu menyangkut ranah administrasi yang memang tidak memungkinkan untuk bekerja dari rumah.
Namun dia menegaskan bahwa pembatasan pergerakan di Unhas sudah diterapkan.
"Sebagai institusi negara, Unhas tidak mungkinlah tidak melakukan pelayanan administrasi. Tapi sekali lagi administrasi yang bisa dilakukan work from home itu semaksimal mungkin dilakukan di rumah," ujar Suharman.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan