Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Tewas Ditembak Sebelum Diadili, Keluarga Sesalkan Tindakan Aparat

Kompas.com - 13/07/2020, 16:53 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Upaya penangkapan terduga teroris MJI (22), yang dilakukan Densus 88 Antiteror di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Jumat (10/7/2020) disesalkan pihak keluarga.

Pasalnya, penangkapan yang dilakukan aparat dianggap tidak terukur.

Sehingga mengakibatkan korban tewas sebelum dinyatakan bersalah oleh pengadilan.

Kuasa hukum keluarga MJI, Endro Sudarsono mengaku sangat menyesalkan tindakan aparat dalam melakukan penangkapan.

Karena itu, ia berencana mengirimkan surat kepada Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis.

Menurutnya, kasus kematian MJI perlu dilakukan proses investigasi lebih lanjut.

Sebab, tewasnya korban diketahui akibat tertembak pada bagian paha dan perut. Itu membuktikan, tindakan aparat dalam melakukan upaya penangkapan jelas tidak terukur.

"Itu sudah tidak lagi terukur. Karena itu sudah mematikan. Terukur itu mestinya pada bagian kaki, paha untuk yang pertama. Kemudian yang kedua ketiga pada bagian kaki bawahnya lagi lutut, betis. Tapi kalau sudah perut itu sudah mematikan," ungkap dia saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Jenazah Terduga Teroris yang Ditembak di Sukoharjo Dimakamkan di Polokarto

Tidak hanya itu, untuk menghindari pelanggaran yang dilakukan aparat kepolisian dalam menangkap terduga terorisme, pihaknya meminta Komnas HAM dan DPR RI untuk dapat meningkatkan perannya dalam melakukan pengawasan.

Sehingga aparat yang terbukti bersalah dapat dikenakan sanksi.

"Untuk operasi ataupun tindakan hukum terhadap terduga terorisme apakah itu dalam penangkapan, penahanan, sebaiknya Komnas HAM, dan DPR RI ikut memberikan supervisi dan pengawasan," tuturnya.

Pengakuan saksi mata

Seorang saksi mata, Warno mengatakan, saat proses penangkapan itu MJI atau terduga teroris tersebut diketahui baru saja pulang dari shalat Jumat.

Ketika sedang menaiki sepeda ontelnya, ia tiba-tiba dipepet oleh aparat dari Densus.

"Pelaku sempat lari ke lapak saya yang saat itu dijaga anak saya. Dia sempat memegangi anak saya buat tameng, lalu dikejar polisi sekitar 3 orang," kata Warno, warga sekitar, dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (11/7/2020).

Namun setelah itu, MJI langsung lari ke tanah lapang yang berada di belakang warungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com