Menurut Ahyani, tingginya kasus Covid-19 tersebut karena ketidakdisplinan masyarakat dalam menerapkan protokoler kesehatan.
Untuk itu, ia meminta sekolah dilarang melakukan kegiatan tatap muka dan masyarakat tidak boleh melakukan hajatan.
"Sekolah tidak boleh tatap muka, hajatan tidak boleh," katanya.
Baca juga: Dibantu Sang Istri, PDP di Tegal yang Baru Pulang dari Jakarta Kabur dari Ruang Isolasi RS
Selain itu, Ahyani juga menegaskan tracing massif akan semakin digalakkan guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Harus tracing massif, di luar akan swab khususnya tempat-tempat keramaian," tegasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Solo Reviono mengatakan, ada 25 mahasiswa PPDS UNS Solo yang positif Covid-19.