Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tetap Buka, Wali Kota Jambi: Kami Tak Melihat Zona Kuning atau Hijau

Kompas.com - 13/07/2020, 12:38 WIB
Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Wali Kota Jambi Syarif Fasha menegaskan, keputusan membuka sekolah tatap muka secara langsung sudah matang dan terukur.

Sebaliknya keputusan ini melanggar panduan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yakni wilayah zona hijau dibolehkan membuka sekolah tatap muka. Untuk zona kuning belum diperbolehkan.

Pantauan di lapangan, sejumlah siswa tampak tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak atau berkerumun. Sebelum masuk, guru juga tidak melakukan rapid test.

Baca juga: Tak Punya Ponsel, Siswa Miskin Tetap Belajar Tatap Muka di Zona Kuning

Namun ada beberapa sekolah yang telah menerapkan protokol dengan baik, jarak antara siswa lebih dari 1 meter. Kemudian setiap meja diberikan sekat penutup dari plastik, menyediakan pengukur suhu, tempat cuci tangan dan penyemprotan cairan dispektan.

"Tidak bisa disamaratakan dengan Jawa. Ini keputusan kami. Satgas kami yang lebih paham. Kami coba dulu, kami tidak melihat zona kuning atau hijau di sini," kata Syarif usai meninjau kegiatan sekolah di SDN 28 Kota Jambi, Senin (13/7/2020).

Pembukaan sekolah ini dilakukan dengan pertimbangan angka kasus sembuh meningkat tajam. Dari 32 yang dirawat, 30 orang di antaranya sudah keluar. Pasien penambahan Covid 19 sekarang minim.

"Sebelumnya kami sudah melakukan relaksasi ekonomi, kemudian relaksasi sosial dan yang terakhir relaksasi bidang pendidikan," kata Syarif.

Lebih jauh, Syarif mempertimbangkan ada 500 anak SMP yang tidak mampu dan tidak bisa mengikuti belajar secara daring.

Selanjutnya, apabila sekolah tidak bisa memenuhi protokol kesehatan, maka dilarang buka.

Ketika ditanya potensi menjadi cluster baru, Wali Kota Jambi meminta publik untuk terus menumbuhkan kepecayaan pada dunia pendidikan dan berpikir positif.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 12 Juli 2020

Terbukti, kata Syarif, antusias siswa untuk sekolah tatap muka cukup tinggi. Hari pertama dibuka, sudah 50 persen yang hadir. Pihaknya menargetkan akhir bulan ini sudah 100 persen siswa belajar tatap muka.

"Sekarang tidak ada paksaan. Kalau ada yang sakit asma misalnya, tidak disarankan masuk. Belar daring saja dulu," tutup Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com