Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Ganjar karena Hadiri Gowes Massal, Bupati Brebes Akan Selektif Hadiri Acara

Kompas.com - 13/07/2020, 11:03 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Kehadiran Bupati Brebes dalam acara gowes massal tanpa memperhatikan protokol kesehatan di Kecamatan Tonjong pada Minggu (12/7/2020), sempat disayangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menanggapi itu, Bupati Brebes Idza Priyanti mengaku telah menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Ganjar dan akan lebih selektif lagi dalam menghadiri undangan kegiatan di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistis (Diskominfotik) Pemkab Brebes Tatag Koes Adiyanto mengungkapkan, kehadiran Bupati pada kegiatan tersebut justru bermaksud untuk mengedukasi masyarakat Kalijurang, Tonjong, agar memakai masker, jaga jarak dan tingkatkan imun tubuh.

Baca juga: Gowes Massal dan Dangdutan, Ganjar Geram, Kirim WhatsApp ke Bupati Brebes: Itu Berbahaya

Menurut Tatag, kegiatan ini sangat positif, maka Bupati hadir atas undangan panitia.

"Dalam sambutannya, Bupati menganjurkan peserta agar tetap pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun," kata Tatag, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/7/2020).

"Namun pada saat Bupati hendak bernyanyi dan memberikan sambutan maka Bupati menurunkan masker ke lehernya agar suaranya terdengar jelas" sambungnya.

Menurut Tatag, Bupati juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atas kehadirannya di acara gowes yang digelar Karang Taruna Desa Kalijurang tersebut.

"Kepada Gubernur, Bupati telah menyampaikan bahwa ke depan akan lebih selektif dan perketat protokol kesehatan di berbagai kegiatan agar terhindar dari covid-19," kata Tatag.

Baca juga: Cerita Ganjar soal Hobinya Bersepeda dan Pengalamannya Pingsan Saat Menggowes

Menindaklanjuti saran Gubernur, Bupati akan melaksanakan dan mengoordinasikan dengan Sekda dan Asisten I yang akan diteruskan oleh Dinas Kesehatan dan para camat di 17 kecamatan, untuk diadakan rapid test di wilayah Brebes Selatan.

"Selanjutnya nanti saya laporkan kepada Pak Gubernur dan untuk acara massal tidak diizinkan dulu," kata Tatag, mengutip pernyataan Idza.


Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan acara gowes massal tanpa memperhatikan protokol jaga jarak yang dihadiri Bupati Brebes Idza Priyanti di Kecamatan Tonjong pada Minggu (12/7/2020).

Ganjar pun langsung menegur Bupati dan Wakil Bupati Brebes melalui pesan singkat WhatsApp terkait acara yang dihadiri ribuan orang tersebut.

"Barusan saya dilapori teman-teman di Brebes, ada masyarakat ada dari kades yang lapor saya. Saya lihat berita dan videonya. Itu berbahaya. Langsung WA Bupati dan Wakil-nya," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (12/7/2020).

Baca juga: Ganjar Pranowo dan Teten Masduki Asyik Joget Bareng Nella Kharisma di Konser Virtual KompasTV

Ganjar pun meminta Bupati Brebes untuk tidak menggelar acara massal dulu. Sebab, kondisi yang terjadi hari ini masih fluktuatif.

"Ini kan di Jawa masih berkembang (Covid-19). Hampir semua titik, di Jateng, Jabar, Jatim, dan DIY juga masih terjadi. Maka, ayo kita punya sense soal itu," imbuhnya.

Ganjar meminta Bupati Brebes menghentikan semua acara yang menimbulkan kerumunan massa.

Dia justru memerintahkan Bupati Brebes untuk memperbanyak aktivitas pengecekan massal, baik rapid test massal maupun PCR.

"Testing-testing massal ini sebenarnya aktivitas yang didorong. Saya minta coba lakukan tes masif dulu di seluruh wilayah Brebes agar mengetahui petanya seperti apa. Menurut saya, itu jauh lebih baik," tegasnya.

Baca juga: Wali Kota Magelang Bertemu Ganjar Pranowo Bahas Aset Eks Mako Akabri

Apabila Brebes sudah melakukan tes masif seperti Kota Semarang, maka akan diketahui bagaimana kondisinya. 

"Kalau mau ada event, ya dipilih mana yang hijau, kecamatan mana, desa mana, yang boleh ikut siapa, protokol kesehatannya seperti apa. Untuk mengetahui mana-mana daerah merah, kuning, hijau itu hanya bisa ketahuan kalau sudah dilakukan tes massal," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com