Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yohana Mengajar Anak Rimba, Ikut Pindah-pindah Tempat demi Dekat Siswa (2)

Kompas.com - 13/07/2020, 10:33 WIB
Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Yohana pernah bekerja untuk Bank Dunia dan Kantor Staff Presiden. Kendati demikian, mengajar di rimba adalah pasion. Dia begitu bahagia mengajar di pedalaman untuk membuat anak-anak Indonesia setara dan mendapatkan keadilan dalam mengakses pendidikan.

"Ada kegelisahan di hati melihat kondisi mereka saat ini. Dimana orang-orang sudah sibuk dengan urusan teknologi terbaru, model rumah minimalis, lampu emergensi, atau ragam pilihan makanan," kata Yohana.

Sementara ada saudara-saudara kita, anak-anak kita sebangsa tanah air, masih hidup seadanya dalam hutan dan kebun sawit. Bahkan setiap hari kelaparan mengancam.

"Rumah hanya dari kayu, terpal, tanpa dinding, makanan pada umumnya dimasak dengan cara merebus," kata Yohana sembari meneteskan air mata.

Menurut Yohana, pemerintah kurang memperdulikan mereka, terutama untuk pendidikan. Padahal mereka anak-anak yang cerdas.

Hanya karena mereka berbeda, membuat anak rimba menjadi pemalu dan minder, sehingga potensi diri tidak keluar saat bersekolah formal.

Ditambah lagi saat ini, sebagian hutan mereka sudah beralih menjadi kebun kelapa sawit yang dikuasai perusahaan.

Para pejabatnya bertambah kaya, mereka bertambah sengsara. Lahan penghidupan semakin sempit dan belum mampu beradaptasi dengan lingkungan yang mulai rusak dan gaya hidup orang masa kini.

Baca juga: Kisah Maria Sang Dokter Rimba, Keluar Masuk Hutan Pedalaman Jambi untuk Melawan Corona (1)

Orangtua anak-anak Rimba tergoda juga membeli ponsel. Tapi bukan untuk berkomunikasi, melainkan hanya mendengar lagu dalam hutan.

Mereka sangat ingin setara dengan kita, tetapi masih banyak keterbatasan. Masa depan mereka ada di tangan anak-anak yang dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya dan mendapatkan pengalaman seluas-luasnya. (habis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com