KOMPAS.com- Di Bandung Jawa Barat, 1.280 orang di Secapa AD terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu awalnya diketahui dari dua orang perwira Secapa AD yang berobat ke RS Dustrira untuk memeriksakan bisul dan tulang belakang.
Sedangkan di Ngawi, Jawa Timur, rumah seorang warga disebut berpindah tempat tanpa diketahui sebelumnya.
Pemilik rumah, Giman (47) pun menjelaskan perihal hal tersebut.
Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus pembaca Kompas.com:
Penemuan kasus berawal dari ketidaksengajaan, yaitu saat dua perwira Secapa AD berobat di RS Dustira, Cimahi.
Ternyata setelah diswab mereka menunjukkan positif Covid-19.
"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka diswab dan positif," kata Andika menambahkan.
Mereka dalam kondisi baik, rata-rata tanpa gejala hingga bergejala ringan.
Sebuah video mengenai rumah yang bisa bergerak berpindah tempat viral di media sosial.
Rumah itu merupakan milik Giman (47), warga Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, Ngawi, Jawa Timur.
Giman mengakui, rumahnya memang meninggi dari kondisi sebelumnya.
Tetapi meningginya rumah sebanyak 1,3 meter tersebut tidak terjadi tiba-tiba.
Tiang fondasi rumah itu dibangunnya dengan pengerjaan yang cukup lama.
Dijelaskannya, bahwa bukan bangunan rumah yang berpindah tetapi atap rumah yang dipindahkan ke fondasi yang telah dibangun.
Giman memindahkan atap seorang diri tanpa diketahui oleh warga.
"Kalau prosesnya sulit dijelaskan, pokoknya sekarang sudah naiklah," tutur dia.
Ia membantah ada unsur mistis dalam pembangunan rumah tersebut.
"Enggak ada yang bantu. Ini adanya bolo satu yang membantu," kata dia sembari menunjuk putrinya yang berusia 2 tahun.
Baca juga: Video Viral Rumah Bisa Bergerak dan Berpindah Tempat, Ini Faktanya
Siswanto dianiaya dengan senjata tajam ketika mengendarai sepeda motornya.
Kapolres Sumbawa AKBP Wid Saputra mengemukakan, pelaku kemudian melarikan diri setelah menganiaya Siswanto hingga tewas.
Ia ditangkap dan ditembak di bagian kaki ketika akan menyeberang ke Pulau Lombok.
"Tersangka Bim hendak menyeberang tadi subuh ke Pulau Lombok lewat Labuhan Alas," ujar Widy d
Rupanya Bim memiliki sederet catatan kriminal. Bim terlibat dalam pencurian toko emas di Alas tahun 2015.
Bim pernah merampok gaji guru di KSB tahun 2007.
Tahun 2016, ia juga terlibat penganiayaan terhadap kepala desa Utan Tengah.
Baca juga: Sedang Mengendarai Motor, Polisi Diserang hingga Tewas, Orangtua Pelaku Sempat Melerai
Jenazah Hasan, WNI yang bekerja sebagai ABK ditemukan di dalam freezer kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118.
Kepolisian Daerah Kepulauan Riau pun menetapkan satu warga China sebagai tersangkanya. Ia adalah mandor kapal tersebut.
"Tersangkanya inisial S, WNA asal China yang merupakan mandor kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto.
Menurut keterangan beberapa saksi yang bekerja di kapal Lu Huang Yuan Yu 118, terutama ABK asal Indonesia, mereka kerap mendapatkan perlakuan kasar dan sasaran penganiayaan dari para ABK asal China.
Perlakuan kasar dan penganiayaan itu terjadi hanya karena masalah sepele dan sengaja dibuat-buat oleh ABK asal China.
"Yang sering memukul mereka yakni mandor dan nahkoda kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Arie.
Baca juga: Jenazah WNI Disimpan di Freezer Kapal China, Satu WNA Jadi Tersangka
Bukan hanya Akmal, beberapa anggota keluarganya juga dinyatakan terinfeksi corona.
Namun, Akmal mengaku ikhlas dengan hasil swab. Akmal menyebut, dirinya dan keluarganya sedang dikenalkan dengan Covi-19 secara langsung.
"Saat ini saya dan keluarga dikenalkan langsung dengan Covid-19. Mohon doanya agar kami bisa sembuh dan menjalaninya," tutur Akmal.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Sukoco, Idham Khalid, Hadi Maulana, Oryza Pasaribu | Editor: Abba Gabrilin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.