Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi Bongkar Ladang Ganja 1 Hektar, Seminggu di Hutan hingga Alami Sakit

Kompas.com - 13/07/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Cimahi membongkar keberadaan ladang ganja seluas 1 hektar, Minggu (12/7/2020).

Ladang ganja itu berada di wilayah hutan perkebunan kina Gunung Cibodas, Kampung Patrol, Desa Sunten Jaya, Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Pengembangan dari dua pengedar ganja

Pelaku YN tengah menunjukan pohon ganja yang ditanam secara sembunyi-sembunyi di lahan hutan seluas 1 hektar di Gunung Cibodas, Bukit Unggul, Perkebunan kina, Kampung Patrol Desa Sunten Jaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang juga berbatasan dengan Daerah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (12/7/2020). Ladang ganja ini sudah berjalan satu tahun, setiap tiga bulan sekali pelaku memanen 20-40 kilogram ganja.KOMPAS.com/AGIE PERMADI Pelaku YN tengah menunjukan pohon ganja yang ditanam secara sembunyi-sembunyi di lahan hutan seluas 1 hektar di Gunung Cibodas, Bukit Unggul, Perkebunan kina, Kampung Patrol Desa Sunten Jaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang juga berbatasan dengan Daerah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (12/7/2020). Ladang ganja ini sudah berjalan satu tahun, setiap tiga bulan sekali pelaku memanen 20-40 kilogram ganja.
Kamis (8/7/2020), Satres Polres Cimahi menangkap dua pengedar ganja.

"Saat itu dilakukan penangkapan, 3 kilogram ganja disita, salah satu ganjanya siap edar," kata Kapolresta Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki.

Rupanya, penangkapan tersebut membuka jalan polisi menemukan ladang ganja seluas 1 hektar di wilayah hutan di perkebunan.

"Dari dua orang itu dilakukan pengembangan kembali, Kasat Narkoba berhasil sampai ke daerah sini," kata Yoris.

Baca juga: Polisi Temukan Ladang Ganja Seluas Satu Hektar di Lembang

Polisi seminggu berada di hutan, ada yang sakit

Sebelum penggerebekan ladang ganja tersebut, ada beberapa orang yang bertugas memantau.

Lantaran berada di lokasi yang sulit dijangkau, para petugas itu harus rela menjalankan tugas dengan berada di wilayah hutan selama satu minggu.

"Tim ini ada tiga orang yang sakit karena memang mereka seminggu berada di hutan, tiga orang sakit dan tim yang dipimpin Kasat Narkoba," kata dia.

Untuk mencapai tempat tersebut pun, bukan hal yang mudah.

Polisi harus mendaki beberapa jam untuk sampai ke lokasi.

Mereka pun harus menembus kawasan pepohonan melalui jalan setapak berbatu dan sempit.

Belum lagi ketika mencari sebaran ganja, mereka harus berhadapan dengan kontur kemiringan tanah yang terjal.

Baca juga: Kakek Ini Nekat Jual Ganja untuk Berobat Sakit Jantung, Tak Sanggup Berdiri Saat Ditangkap

Sergap penggarap lahan

Petugas menangkap penggarap ladang ganja saat beristirahat di saung yang dibangun di lahan tanam ganja  seluas 1 hektar di Gunung Cibodas, Bukit Unggul, Perkebunan kina, Kampung Patrol Desa Sunten Jaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang juga berbatasan dengan Daerah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (12/7/2020).KOMPAS.com/AGIE PERMADI Petugas menangkap penggarap ladang ganja saat beristirahat di saung yang dibangun di lahan tanam ganja seluas 1 hektar di Gunung Cibodas, Bukit Unggul, Perkebunan kina, Kampung Patrol Desa Sunten Jaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang juga berbatasan dengan Daerah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (12/7/2020).
Setiba di lokasi ladang ganja, polisi menyergap seorang penggarap lahan berinisial YN.

YN lalu ditindih dan diikat tangannya.

Sempat mengelak, TN kemudian mengaku telah menanam ganja.

Mengejutkan, YN akhirnya menunjukkan tempat pembibitan ganja hingga ladang ganja yang tersebar di lokasi hutan di dekat sungai.

Polisi pun dikerahkan untuk menyisir hutan perkebunan di Gunung Cibodas itu.

"Kita tidak inginkan masyarakat menemukan ganja liar di sini," kata Kapolresta Cimahi.

Baca juga: Polisi Musnahkan 1,2 Ton Sabu dan 410 Ganja Jaringan Internasional

Ilustrasi uang Dok. Kredivo Ilustrasi uang

Berjalan satu tahun, hasilkan Rp 240 juta

Yoris mengatakan, ladang ganja tersebut sudah berjalan selama satu tahun terakhir.

Pelaku memanen ganja-ganja tersebut selama tiga bulan sekali.

Sekali panen, pelaku bisa mendapatkan 40 kilogram.

Dalam setahun ini, dari empat kali hasil panen pelaku meraup ratusan juta rupiah.

"Satu kali panen 40 kilogram, 1 kilogram sekitar Rp 6 juta berarti sekitar Rp 240 juta," tutur dia.

Baca juga: Amankan 298 Kg Ganja Berkedok Alpukat, BNN Banten Selamatkan 1,9 Juta Generasi Muda

Lima pelaku, polisi akan diberi penghargaan

Petugas menangkap penggarap ladang ganja saat beristirahat di saung yang dibangun di lahan tanam ganja  seluas 1 hektar di Gunung Cibodas, Bukit Unggul, Perkebunan kina, Kampung Patrol Desa Sunten Jaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang juga berbatasan dengan Daerah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (12/7/2020).KOMPAS.com/AGIE PERMADI Petugas menangkap penggarap ladang ganja saat beristirahat di saung yang dibangun di lahan tanam ganja seluas 1 hektar di Gunung Cibodas, Bukit Unggul, Perkebunan kina, Kampung Patrol Desa Sunten Jaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang juga berbatasan dengan Daerah Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (12/7/2020).
Menyusul temuan ladang ganja tersebut, anggota Polres Cimahi telah memasang garis polisi di lokasi penanaman ganja.

Total, polisi menangkap lima pelaku yang terdiri dari empat pengedar ganja serta satu penggarap lahan.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap anggotanya yang berhasil mengungkap keberadaan lahan terlarang tersebut, Yoris akan memberikan penghargaan.

Ia juga mengusulkan penghargaan dari Kapolda Jabar.

"Tiga orang sakit dan tim yang dipimpin Kasat Narkoba ini akan diberikan reward," kata Yoris.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com