Masyarakat harus dukung pemerintah
Sutrisno menilai, di masa transisi menuju new normal, masyarakat belum sepenuhnya patuh terhadap anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan.
Tren meningkatnya kasus Covid-19 di Jatim juga dipengaruhi oleh masyarakat yang tidak mendukung anjuran pemerintah.
"Iya, mobilitas masih tinggi, kepatuhan pakai masker juga masih rendah, stay at home baru 50 persen yang melakukannya, masih suka kumpul-kumpul. Survei kami, seluruh masyarakat seperti itu di Jatim, terutama di Surabaya," kata Sutrisno.
Karena itu, ia mengajak masyarakat Jatim untuk saling mendukung dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.
Apabila angka kasus Covid-19 terus meningkat, tugas yang dihadapi tenaga medis akan semakin berat.
"Rumah sakit makin berat, tidak ada lagi bed yang bisa ditempati. Kira-kira seperti itu ke depan yang akan terjadi," ujar dia.
"Harapan saya, masyarakat harus paham bahwa Covid-19 ini berat. Sehingga harus mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah," kata Sutrisno.
Di samping itu, ia juga meminta kepada para tokoh masyafakat di Jatim untuk bergerak bersama pemerintah menanggulangi Covid-19.
Menurut Sutrisno, tokoh masyarakat harus ikut berperan membuat masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini.
"Tokoh-tokoh masyarakat semuanya harus semakin sadar bahwa sudah banyak yang sakit dan meninggal. Jadi harus bersama pemerintah juga untuk menanggulangi Covid-19 ini di level masyarakat," kata dia.
Di sisi lain, manajemen rumah sakit dan pusat kesehatan harus semakin meningkatkan keamanan bagi para dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja menangani pasien Covid-19.
"Misalnya, mengatur jam kerja yang lebih baik, yang punya komorbid diistirahatkan, yang sudah umur tua jangan menangani Covid-19, atau sementara berhenti melayani pasien Covid-19 dulu. Jadi melayani yang emergency saja," ujar Sutrisno.