Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Anak Bunuh Ibu Kandung, Direncanakan Selama Sepekan, Dipicu karena Tak Diberi Uang

Kompas.com - 12/07/2020, 17:46 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan anak terhadap ibu kandung di Desa Meunasah Panton, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara pada Senin (8/6/2020) terungkap fakta baru.

Dari hasil rekonstruksi yang dilakukan polisi, pembunuhan yang dilakukan Nasrul Ibrahim (35) terhadap ibu kandungnya Fatimah Sulaiman (63) tersebut ternyata sudah direncanakan.

Pasalnya, pisau yang digunakan untuk melakukan pembunuhan tersebut sudah dibeli pelaku sepekan sebelumnya.

“Dia sudah beli pisau, lalu disimpan di pohon pisang belakang rumah korban. Saat masuk ke rumah dia lewat dinding belakang, dan membawa pisau. Saat itu korban sedang tidur,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Rustam Nawawi dalam siaran persnya, Sabtu (11/7/2020).

Baca juga: Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Aceh Diduga Sudah Rencanakan Aksinya Selama Sepekan

Setelah dapat masuk ke dalam rumah, pelaku kemudian membangunkan korban yang saat itu tengah tertidur.

Korban yang terbangun sempat terkejut saat mengetahui anaknya membawa senjata tajam.

Pelaku kemudian meminta uang kepada korban. Namun karena tidak diberi, pelaku langsung melakukan penganiayaan hingga korban tewas.

“Dia lalu minta uang. Namun tidak ada kata ibunya. Dia menarik rambut korban agar tidak membuka pintu depan. Di situlah korban ditikam pada bagian leher sebelah kanan dan mendorong tubuh ibunya hingga tersungkur ke tanah,” katanya.

 

Pura-pura menangis dan minta tolong warga

Setelah korban tewas, pelaku lalu keluar dari pintu belakang.

Namun sebelum keluar rumah, pelaku masih nekat mengambil kalung emas yang dikenakan korban.

“Kalung emas korban sempat diambil,” kata Rustam.

Untuk menghilangkan jejak itu, pelaku sempat pergi ke warung dan minum kopi. Lalu saat pulang seolah-olah terkejut mengetahui ibunya meninggal.

Pelaku lalu berpura-pura menangis dan meminta tolong warga.

Dalam rekonstruksi itu diperagakan 26 adegan oleh pelaku di lokasi kejadian.

Hasilnya, disimpulkan bahwa pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap ibu kandungnya sudah direncanakan.

“Jadi ini sudah direncanakan. Kalau tidak diberi uang, maka akan dibunuh. Sekarang berkasnya terus kita lengkapi dan segera kita limpahkan ke jaksa,” pungkasnya.

Baca juga: Kanit Reskrim Tewas Ditikam Saat Kendarai Motor, Pelaku Ditangkap dan Ditembak

Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com