Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Pedofil Cabuli 4 Anak dengan Iming-iming Tontonan YouTube Selama Setahun, Ini Tindakan Risma

Kompas.com - 12/07/2020, 15:08 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang kakek di Surabaya, Jawa Timur berinisial IBR (56) ditangkap lantaran mencabuli empat orang anak.

Empat bocah tersebut masing-masing berusia 5, 7, 8 dan 10 tahun.

Mirisnya, aksi tersebut dilakukan IBR selama satu tahun, sejak 2019.

Baca juga: Temui 4 Bocah Korban Pencabulan Kakek Pedofil, Risma Bantu Pulihkan Trauma

Iming-iming tontonan YouTube

ilustrasi YouTube, menonton video dalam mode layar penuh secara vertikalWahyunanda Kusuma Pertiwi/Kompas.com ilustrasi YouTube, menonton video dalam mode layar penuh secara vertikal
IBR diketahui melakukan aksinya di sebuah kawasan kuliner di Surabaya Utara sejak satu tahun lalu.

Bocah-bocah tersebut dirayu menggunakan iming-iming jajanan hingga tayangan YouTube.

"Awalnya saja bujuk, kemudian saya kasih handphone buat lihat YouTube," kata IBR, dilansir Surya.co.id.

Setelah para korban terbujuk, IBR mencabuli mereka.

Baca juga: Kakek Pedofil yang Cabuli 4 Anak di Surabaya Ditangkap

Ilustrasi anakShutterstock Ilustrasi anak

Takut melihat pelaku

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum mengemukakan, peristiwa ini terbongkar ketika salah satu korban ketakutan melihat pelaku.

Orangtua korban yang melihat hal tersebut menjadi curiga.

"Korban ini sampai ketakutan kalau lihat tersangka. Kemudian ada perubahan fisik dan perilaku dari salah satu korban yang membuat curiga orangtuanya. Setelah ditanya, ternyata mengaku sudah dicabuli tersangka," kata Ganis, Jumat (10/7/2020).

Tak terima, keluarga melaporkan IBR ke polisi.

Baca juga: Guru Diduga Hamili Siswi SMP, Korban Kirim Pesan WhatsApp Bertulis Belum Menstruasi dan Dibaca Istri Pelaku

Pelaku ditangkap, diduga masih ada korban lain

Mendapati laporan tersebut, polisi kemudian menangkap IBR.

Ia mengakui perbuatannya mencabuli anak-anak sejak 2019.

Namun polisi menduga masih ada korban lainnya selain empat anak tersebut.

"Kemungkinan masih ada korban lain. Masih kita dalami," tutur dia.

Baca juga: Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Tertangkap dari Like Facebook Korban

Wali Kota Surabaya Tri RismahariniDok. Pemkot Surabaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Wali Kota Risma datangi korban

Sementara polisi memproses kasus tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendatangi empat bocah korban pencabulan IBR.

Risma pun berjanji akan menghadirkan psikolog sebagai bentuk pendampingan bagi para korban yang masih anak-anak.

"Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog dan jika belum bisa nanti juga perlu psikiater," kata Risma.

Di antara anak-anak tersebut rupanya ada yang ditinggalkan oleh orangtuanya.

Bagi korban pencabulan yang tak memiliki orangtua, Pemkot Surabaya akan menempatkan mereka di shelter untuk dirawat.

Selain itu, Risma juga akan mengurus akta kelahiran beberapa korban.

"Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orangtuanya," ujar Risma.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : David Oliver Purba), Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com