KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto mengatakan, berdasarkan keterangan saksi yang bekerja di kapal Lu Huang Yuan Yu 118 mereka kerap mendapatkan perlakuan kasar dan sasaran penganiayaan dari ABK asal China.
Kekerasan fisik itu, sambung Arie, berlangsung setiap hari.
Penganiayaan itu terjadi karena masalah sepele bahkan ada yang sengaja dibuat-buat oleh ABK asal China.
"Yang sering memukul mereka yakni mandor dan nahkoda kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Arie saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (11/7/2020).
Baca juga: Miris, Diduga Hendak Rayakan Ulang Tahun dengan Pesta Seks, 37 Pasangan ABG Diamankan di Kamar Hotel
Sambung Arie, kekerasan fisik itu tidak hanya dilakukan dengan menggunakan tangan kosong, terkadang juga dengan besi, kayu, dan peralatan lainnya yang ada di atas kapal.
"Menurut para ABK asal Indonesia, korban Hasan Afriadi tewas juga karena disiksa oleh mandor kapal China tersebut," ujarnya.
Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi, pihaknya menetapkan mandor kapal Lu Huang Yuan Yu 118 berinisial S sebagai tersangka dalam kasus kematian Hasan Afriadi.
Baca juga: Jenazah WNI Disimpan di Freezer Kapal China, Satu WNA Jadi Tersangka