Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagihan Listrik Membengkak, Bupati Probolinggo dan Chef Arnold Ngamuk di Medsos, Begini Ceritanya

Kompas.com - 12/07/2020, 08:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini warganet sempat dihebohkan dengan unggahan soal tagihan listrik yang melonjak tajam.

Bupati Probolinggo P Tantriana Sari mengeluhkan tagihan listrik yang naik lebih kurang 275 persen.

Namun, saat dikonfirmasi, Tantri enggan untuk menjelaskan nominal tagihan listriknya.

"Tagihan listrik gila-gilaan. Setelah bulan lalu naik sekitar 75% dari bulan sebelumnya, bulan ini naik 200% dari bulan lalu. Jadi jika dibanding tagihan bulan April, bulan ini naik 275 %. Apakah ada yg mengalami seperti saya? Wajarkah?", tulis Bupati Tantri.

Baca juga: Curhat Tagihan Listrik Membengkak di Medsos, Ini Kata Bupati Probolinggo

Sementara itu, salah satu chef kondang Arnold Poernomo asal Surabaya, juga sempat mengaku kesal dengan tagihan listrik di rumahnya yang membengkak.

Di akun Twitternya, @ArnoldPoernomo, Kamis (9/7/2020) pukul 11.20 WIB, Arnold sebut tagihannya naik menjadi empat kali lipat.

"Woi @infoPLN kenapa tagihan harga listrik rumah saya naik turun dari Rp 2,5 juta jadi Rp 10 juta? Kenapa?" tulis Arnold.

Kekesalan Arnold tersebut sempat menyita perhatian warganet. Kicauan Arnold di-retweet hingga 2.388 kali dan disukai oleh 25.000 warganet di Twitter hingga Jumat (10/7/2020) siang.

 

Petugas tak baca meteran

Manager PLN ULP Ngagel, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Iva Parastutik (kiri) dan Chef Arnold Purnomo (kanan).PLN Jatim Manager PLN ULP Ngagel, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Iva Parastutik (kiri) dan Chef Arnold Purnomo (kanan).

Keluhan dua tokoh publik tersebut segera ditanggapi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Menurut PLN, tagihan listrik Bupati Tantri dan Arnold disebabkan akumulasi tagihan sejak adanya pandemi corona.

Pasalnya, saat pandemi petugas tidak turun ke lapangan untuk mencatat meteran di stand meter di periode Maret-Mei 2020.

"Selisih pemakaian tersebut terakumulasi ke dalam tagihan Juli 2020 dikarenakan pada akhir Juni angka stand meter sudah bisa dibaca petugas," ujar Manager PLN ULP Ngagel, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Iva Parastutik, saat dikonfirmasi soal tagihan listrik di rumah Arnold, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Chef Arnold Ngamuk di Twitter karena Tagihan Listrik Bengkak 4 Kali Lipat, Ini Penjelasan PLN

Hal senada juga dijelaskan Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) ULP Probolinggo Gery Gerhady.

"Pada Maret dan April petugas tidak membaca meteran karena awal pandemi. Ketika pembacaan meteran mulai lagi bulan Juni itu, ada akumulasi tagihan meteran listrik sehingga terasa lonjakan di bulan Juni itu," kata Gery saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

 

Sudah sesuai stand meter

Ilustrasi listrik PLNdok PLN Ilustrasi listrik PLN

Gery juga menjelaskan, tagihan di kediaman Bupati Tantri di bulan Juni lonjakannya sekitar Rp 2 jutaan telah sesuai dengan

Hitungan akumulasi itu setelah dicocokan dengan meteran fisik yang ada di rumah Tantri, ternyata sesuai.

"Rumah pribadi Ibu Tantri juga dapat skema perlindungan lonjakan listrik. Jadi 40 persennya dibayar di bulan Juni, lalu 60 persennya dibayar dengan diangsur," ucap Gery.

Baca juga: Mesum di Tempat Suci, Pasangan Gay Ditangkap, Warga Gelar Upacara Pecaruan

Sementara itu, Chef Arnold di akun Twitternya juga menjelaskan, pihaknya PLN telah menjelaskan soal keluhannya itu.

Dirinya tetap harus membayar jumlah tagihan listrik yang mencapai Rp 10 juta.

“Ok kita sudah damai...thank you pelayanannya dan penjelasan ente @pln_123. Cepet & gesit....dan team di Surabaya makasih...JADI SAYA HARUS TETAP BAYAR,” tulis Arnold.

 

YLKI: Adukan ke PLN langsung jika ada keluhan

Ilustrasi listrikShuterstock Ilustrasi listrik

Menanggapi maraknya keluhan masyarakat soal tagihan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), meminta PLN lebih intensif memberi penjelasan dan solusinya. 

"Sosialisasi bertujuan sehingga masyarakat mengerti duduk persoalan dan penyebab yang terjadi, plus mengetahui apa yang harus dilakukannya," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, Minggu (7/6/2020). 

Baca juga: Soal Tagihan Listrik Membengkak, YLKI Minta Ini ke PLN

Sementara itu, YLKI juga mendorong masyarakat untuk segera melapor ke call center PT PLN bila mengalami masalah tagihan listrik.

Pelaporan bisa dilakukan via call center 123 atau kanal media sosial yang dimiliki PLN. Sebelum melaporkan, ada baiknya konsumen melakukan pengecekan terlebih dahulu kewajaran pemakaian listriknya.

(Penulis: Fika Nurul Ulya, Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol, Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com