Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Zona Oranye, Wisata Kawah Ijen Resmi Dibuka Kembali

Kompas.com - 12/07/2020, 07:17 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Taman Wisata Alam (TWA) kawah Gunung Ijen yang ada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo resmi kembali dibuka pada Sabtu (11/7/2020).

Padahal hingga Sabtu, Kabupaten Banyuwangi masih masuk zona oranye dan Kabupaten Situbondo masuk zona kuning.

Pembukaan kembali Kawah Ijen setelah pandemi dilakukan oleh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jatim dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim.

"Mulai saat ini Kawah Ijen resmi dibuka untuk umum. Meski telah dibuka, para pengunjung tetap harus memperhatikan protokol kesehatan," kata Kepala Bakorwil V Pemerintah Provinsi Jatim, Tjahjo Widodo, Sabtu (11/7/2020) di Paltuding, kawasan Kawah Ijen Banyuwangi dikutip dari rilis tertulis Pemkab Banyuwangi.

Baca juga: Hanya Ada Dua di Dunia, Uniknya Api Biru di Kawah Ijen

Tjahyo mengatakan pembukaan Kawah Ijen ini berdasarkan rekomendasi dari dua kepala daerah, Banyuwangi dan Bondowoso.

"Kami memutuskan pembukaan Kawah Ijen ini karena ada rekomendasi dari dua kepala daerah. Sebelum memberikan rekomendasi dua daerah ini telah melakukan penelitian. Penelitiannya tidak hanya satu kali, tapi berkali-kali," kata Tjahyo.

Tjahyo menjelaskan wisata alam relatif aman untuk dikunjungi. Selain tidak bergerombol, wisata alam juga bisa digunakan untuk olahraga.

"Berkunjung ke wisata alam lebih menyehatkan. Namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan," tambah Tjahyo.

Baca juga: Ahli Pastikan Gelombang Setinggi 3 Meter di Gunung Ijen adalah Tsunami

Pegunjung dibatasi hingga 50 persen

ILUSTRASI - Ijen, BanyuwangiDok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf ILUSTRASI - Ijen, Banyuwangi
Sementara itu Kepala BKSDA Wilayah III Jatim, Setyo Utomo mengatakan, meski telah dibuka untuk umum namun pengunjung dibatasi hanya 225 wisatawan tiap harinya, atau 50 persen dari kuota pengunjung sebelum masa pandemi.

Ia menjelaskan sebelum masa pandemi, di hari biasa Kawah Ijen bisa dikunjungi rata-rata 100-200 orang lebih.

Namun di saat hari libur atau peak season, pengunjung bisa mencapai 4000 orang.

Ia mengatakan, pemesanan tiket dilakukan secara online di laman https://ijenbluefire.bbksdajatim.org.

”Kami memberlakukan pemesanan tiket secara online. Untuk harga tiket tetap, tidak ada perubahan,” kata Setyo.

Baca juga: Dentuman di Kawah Gunung Ijen, Ada Gelombang Mirip Tsunami Setinggi 3 Meter, Satu Penambang Tewas

Dibuka secara bertahap

Wisatawan beraktivitas di samping  Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019). Demi pemulihan ekosistem Taman Wisata Alam Kawah Ijen maka diberlakukan penutupan secara rutin setiap bulan pada hari Jumat minggu pertama selama 2019.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Wisatawan beraktivitas di samping Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (1/8/2019). Demi pemulihan ekosistem Taman Wisata Alam Kawah Ijen maka diberlakukan penutupan secara rutin setiap bulan pada hari Jumat minggu pertama selama 2019.
Sementara itu Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono mengatakan dengan dibuka kembali Kawah Ijen diharapkan geliat ekonomi dari para pelaku wisata yang memanfaatkan Kawah Ijen bisa berputar lagi.

”Tak dipungkiri banyak pelaku wisata dari Banyuwangi yang bergantung pada Kawah Ijen. Kami berterima kasih pada seluruh pihak yang membantu hingga dibukanya Kawah Ijen lagi,” kata Mujiono.

Mujiono mengatakan, Kawah Ijen menjadi perhatian utama Banyuwangi karena merupakan magnet wisata Banyuwangi.

Namun dia mengingatkan agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan.

Baca juga: Tsunami Gunung Ijen Sebabkan Satu Korban, Kenapa Bisa?

Ia juga menjelaskan selain Kawah Ijen, saat ini Banyuwangi secara berkala telah membuka beberapa destinasi wisata.

”Secara berkala beberapa destinasi telah dibuka. Seperti Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, dan beberapa destinasi lainnya dengan penerapan standar protokol yang ketat,” kata Mujiono.

Secara bertahap setelah menjalani simulasi dan evaluasi, Banyuwangi juga telah memberikan sertifikasi protokol kesehatan di destinasi wisata.

Sertifikasi ini sebagai jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan

”Karena kami sadar di masa pandemi ini bukan hanya pelayanan yang menjadi penilaian, namun kesehatan dan keamanan kini menjadi yang utama," katanya.

Baca juga: Seorang Kepala Desa Jadi Tersangka Penyebab Banjir Bandang Ijen

Hanya kawasan zona hijau dan kuning

  Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso resmi ditutup sejak 16 hingga 29 Maret 2020KOMPAS.com/Dokumentasi BKSDA Wilayah III Jember Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso resmi ditutup sejak 16 hingga 29 Maret 2020
Sementara itu dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (23/6/2020), Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengumumkan 13 kawasan pariwisata alam akan segera dibuka di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Namun, Doni menegaskan kawasan pariwisata alam tersebut akan dibuka secara bertahap.

"Saya akan umumkan kawasan-kawasan pariwisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap untuk memulai aktivitas berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat risiko covid-19 yang paling ringan," kata Doni dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Baca juga: 13 Kawasan Wisata Dibuka, Polri Kedepankan Pendekatan Humanis Disiplin Protokol Kesehatan

Doni menjelaskan, yang diperbolehkan dibuka hanya kawasan pariwisata yang berada di daerah zona hijau atau kuning.

Kapasitas tampung kawasan pariwisata tersebut juga dibatasi hanya 50 persen dari jumlah pengunjung normal.

Ia juga menegaskan, pihak pengelola yang kawasan pariwisata dibuka harus terus mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sementara, untuk zona lainnya diatur sesuai kesiapan daerah dan pengelola kawasan.

Baca juga: Tempat Wisata Dibuka, Gugus Tugas: Jika Ada Kasus Covid-19 Akan Ditutup Kembali

Kawasan pariwisata yang diperbolehkan dibuka bertahap yaitu, kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa, dan geopark.

Kemudian, kawasan pariwisata non-kawasan konservasi antara lain, kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com