KOMPAS.com - Warganet sempat dihebohkan dengan unggahan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari yang mengeluhkan tagihan listrik yang naik lebih kurang 275 persen.
"Tagihan listrik gila-gilaan. Setelah bulan lalu naik sekitar 75% dari bulan sebelumnya, bulan ini naik 200% dari bulan lalu. Jadi jika dibanding tagihan bulan April, bulan ini naik 275 %. Apakah ada yg mengalami seperti saya? Wajarkah?", tulis Bupati Tantri.
Namun, unggahan tersebut sempat dihapus oleh Bupati Tantri karena mengaku ada miskomunikasi.
"Betul, hanya sudah saya hapus (unggahan) karena ada miskomunikasi, dan PLN berjanji akan cek meterannya," kata Tantri lewat pesan singkat.
Baca juga: Tagihan Listrik Bupati Probolinggo Naik Gila-gilaan hingga 275 Persen, Ini Penjelasan PLN
Sementara itu, Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) ULP Probolinggo Gery Gerhady menjelaskan, jumlah tagihan di rumah Tantri merupakan akumulasi.
Pasalnya, di bulan-bulan awal pandemi corona, petugas tidak membaca meteran.
"Pada Maret dan April petugas tidak membaca meteran karena awal pandemi. Ketika pembacaan meteran mulai lagi bulan Juni itu, ada akumulasi tagihan meteran listrik sehingga terasa lonjakan di bulan Juni itu," kata Gery saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).
Baca juga: Kekesalan Chef Arnold karena Tagihan Listrik Capai Rp 10 Juta, Dampak Penghentian Petugas Baca Meter
Bupati Tantri enggan membeberkan jumlah tagiah listriknya, namun menurut Gery, kenaikan di bulan Juni mencapai Rp 2 juta dari bulan sebelumnya.
Namun demikian, rumah Bupati Tantri masuk dalam program perlindungan lonjakan listrik.
"Rumah pribadi Ibu Tantri juga dapat skema perlindungan lonjakan listrik. Jadi 40 persennya dibayar di bulan Juni, lalu 60 persennya dibayar dengan diangsur," ucap Gery.
Baca juga: Mesum di Tempat Suci, Pasangan Gay Ditangkap, Warga Gelar Upacara Pecaruan
Gery menegaskan, tagihan listri di rumah Bupati Tantri artinya sudah sesuai dengan meteran.
"Yang ditunjukkan ke Pak Huda staf Bagian Umum itu adalah data pembacaan kita. Jadi kita perlihatkan di bulan April dan Mei kan kita rata-rata ya, tidak ada stan meter, tidak ada petugas yang baca. Pada saat pembacaan kita perlihatkan stannya. Stannya berjumlah sekian terus kita cocokan dengan stan fisik yang saat ini, itu sudah sesuai," ujar Gery menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, unggahan Bupati Tantri kembali ramai dibicarakan setelah diunggah ulang oleh akun Facebook , Kang Anas, Kamis (9/7/2020) malam.
(Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.